Find Us On Social Media :

Dasar Plin-plan, Baru Kemarin Sore Sok-sokan Dukung China Aneksasi Perairan Pasifik, Filipina Malah Mengemis Minta Bantuan AS Jika Dihajar China di Laut China Selatan

By Maymunah Nasution, Jumat, 25 September 2020 | 17:00 WIB

Bendera Filipina.

Analis mengatakan larangan itu merupakan upaya untuk menenangkan China dan menjauhkan Filipina dari sekutu tradisionalnya yakni AS.

Menurut mantan senator Antonio Trillanes yang seorang pensiunan perwira angkatan laut, arahan itu adalah manifestasi yang jelas dari dukungan Filipina terhadap kebijakan luar negeri China di Laut Filipina Barat.

Laut Filipina Barat adalah sebutan resmi pemerintah Filipina untuk bagian timur Laut China Selatan yang berada dalam zona ekonomi eksklusif Filipina. "Arahan ini akan diperhitungkan oleh AS ketika mereka menganalisis keseimbangan kekuasaan di Asia Timur dan Pasifik," kata Trillanes.

Jose Antonio Custodio, seorang analis keamanan dan rekan non-residen dari lembaga think tank Stratbase ADR yang berbasis di Manila, mengatakan langkah itu sesuai dengan pola di mana Duterte telah mengurangi berbagai latihan bersama dengan AS sejak menjadi presiden pada 2016.

Baca Juga: Meski Kopassus Kalah dari LRR Filipina, Tetapi Jika Perang dengan China, Indonesia Digadang Bakal Jadi Pemimpin Militer ASEAN, Ini Alasannya

Namun, Duterte kembali buktikan jika ia pemimpin yang plin-plan.

Pasalnya, disebutkan Filipina akan meminta bantuan AS jika China menyerang kapal Angkatan Lautnya di Laut China Selatan.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin Jnr Rabu 23/9/2020.

Komentar Locsin menandai pertama kalinya Pemerintahan Rodrigo Duterte secara terbuka menyatakan akan meminta bantuan AS, di tengah gejolak yang sedang berlangsung antara Filipina dan China di perairan yang disengketakan.

Baca Juga: Digadang Bakal Jadi Sekutu China di Laut China Selatan, Negara Ini Terang-terangan Ogah Berada di Pihak China, Bahkan Kembali Bersekutu dengan Amerika Untuk Lawan China