Find Us On Social Media :

Sangat Berambisi Untuk Tandingi Tiongkok, Pentagon Sampai Rencanakan Membangun Militer Angkatan Laut Lebih Ganas dan 'Mematikan', Seperti Apa?

By Maymunah Nasution, Kamis, 17 September 2020 | 12:36 WIB

Dua kapal induk AS muncul di Laut Cina Selatan pada Juli

Intisari-online.com - Menteri Pertahanan AS Mark Esper umumkan pada Rabu kemarin sebuah rencana ambisius militer Amerika.

Rencana tersebut adalah memperluas militer angkatan laut (AL) AS agar lebih buas dan lebih ganas lagi.

Hal ini dilakukan agar mereka tidak pernah kalah dari China.

Mengutip Channel News Asia, AL AS memborong kapal tanpa awak dan kapal otomatis.

Baca Juga: Lengkap dari Tiga Matra, 65 Anggota TNI Resmi Jadi Tersangka Penyerangan Mapolsek Ciracas, Dituntut Ganti Rugi Hampir Rp1 Miliar, Ini Hukuman yang Menanti

Tak hanya itu juga kapal selam dan jet tempur juga tak absen dari daftar belanja AL AS.

Tantangan maritim dari China terus-terusan tumbuh, hal tersebut membuat khawatir militer AS.

Kepala Pentagon mengatakan tinjauan menyeluruh mengenai kekuatan angkatan laut AS yang dijuluki "Maju Masa Depan" telah menjadi rencana "pengubah permainan" yang dapat membuat militer AS kian kuat dan ganas.

AS akan memiliki kapal lebih dari 355 kapal, dari yang saat ini hanya sebanyak 293 kapal.

Baca Juga: Tanpa Repot-repot Pasang Jebakan, Begini Cara Efektif Usir Tikus, Cukup Gunakan 3 Bahan di Dapur Ini!

Biaya yang tidak sedikit

Rencana tersebut memerlukan penambahan 10 milyar Dolar ke dalam biaya militer AS antara sekarang sampai 2045 mendatang.

Namun meskipun terkesan boros rencana tersebut tetap dilakukan.

Mempertahankan superioritas di atas angkatan laut China adalah prioritas AS saat ini.

Baca Juga: Agar Tidak Cepat Busuk Begini Cara Simpan Cabai yang Jarang Diketahui Orang, Dijamin Bisa Awet Sampai 3 Bulan, Mau Coba?

China dianggap sebagai ancaman utama bagi AS untuk sekarang.

"Armada kapal perang akan menyeimbangkan kemampuannya mengirimkan serangan mamtikan dari udara, laut dan dari bawah laut," papar Esper dalam pidatonya di Rand Corp, California.

Penambahan armada kapal akan menambah "kapal berukuran lebih kecil" yang berlayar di laut lepas, kapal selam lebih banyak, kemudian kapal di permukaan dan di bawah laut yang dioperasikan oleh awak kapal, serta kapal tak berawak dan kapal otonom.

Tak hanya itu, ada juga penambahan kapal induk tanpa awak pembawa jet tempur.

Baca Juga: Meski China Mati-matian Mengelak, Peneliti Senior China Sempat Ungkap Lab Virus Wuhan Masih Simpan 1500 Virus Mematikan

Lebih bisa bertanding

Rencana itu dimaksudkan bagi armada kapal mampu selamat dari konflik intensitas tinggi.

Selain itu, untuk tunjukkan kekuatan AS dan kehadiran mereka.

Serta, tak kalah penting, untuk kirimkan serangan yang tepat dari jarak yang sangat jauh.

Baca Juga: Polisi Tidak dapat Jatuhkan Denda saat Kita Tak Pakai Masker saat Sedang Mengemudi Seorang Diri, Ini Sebabnya

Salah satu contohnya adalah program pengarahan fregat misil.

Program tersebut memproduksi kapal dengan keganasan lebih tinggi, lebih bisa bertahan, serta kemampuan dan kapasitas untuk lakukan perang militer di berbagai lokasi."

Esper mengatakan pengujian dilakukan di Sea Hunter, drone trimaran 132 kaki (40 meter) yang dapat secara mandiri mensurvei laut untuk kapal selam saingan selama lebih dari dua bulan sekaligus.

"Upaya ini adalah langkah selanjutnya dalam mewujudkan armada masa depan kita.

Baca Juga: Pantas Banyak Rakyat Korut 'Memuja' Kim Jong Un Meski Hidup dalam Kesengsaraan, Rupanya Dari Kecil Mereka Menelan Mentah-mentah Propaganda Ini di Bangku Sekolah

"Sistem tak berawak melakukan berbagai fungsi perang, mulai dari menembakkan tembakan mematikan dan meletakkan ranjau, hingga melakukan pasokan ulang atau mengawasi musuh," ujar Esper.

"Ini akan menjadi perubahan besar dalam cara kami melakukan perang laut di tahun-tahun dan dekade mendatang."

Angkatan Laut China yang lebih besar

Esper mengingatkan kembali jika China menjadi ancaman utama keamanan AS dan wilayah Indo-Pasifik adalah teater prioritas bagi militer AS.

Baca Juga: Sampai Disebut Sebagai Simbol Inkompetensi, Bangunan 47 Lantai Ini Dibangun Tanpa Lift, Duh, Kok Bisa?

"Tidak hanya wilayah ini penting bagi jalur perdagangan global, ini juga pusat kompetisi kekuatan besar dengan China," paparnya.

Laporan Pentagon awal bulan ini mengenai PLA mengatakan jika Beijing memiliki armada angkatan laut terbesar di dunia.

Total ada 350 kapal dan kapal selam.

Namun menurut Esper, angkatan laut China tertinggal dalam kekuatan dan kemampuan mereka.

Baca Juga: Covid Hari Ini 17 September 2020: Ini 41 Kabupaten/Kota Zona Merah di Indonesia, Bali Masih Memimpin

"Bahkan jika kita hentikan membangun kapal baru, diperlukan bertahun-tahun bagi China untuk menyamai kemampuan kita di samudera lepas."

Esper menyebutkan meraih rencana 355 kapal berarti angkatan laut AS akan meraih persentase dana Pentagon lebih besar dai yang lain.

Namun, AS juga harus memberi dana ekstra dalam tingkatkan teknologi kapal-kapal dan memodernisasi semua kapalnya, karena keunggulan China di situ.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini