Sistem yang ditempuh sulit dideteksi lawan dan untuk menghilangkan bukti atau jejak, agar Mossad bisa melaksanakan pembunuhan sadis dengan cara yang sangat sulit untuk dilacak polisi.
Meskipun sudah memiliki tim pembunuh, Metsada, semua agen Mossad mendapat pelatihan menggunakan senjata dan teknik bertempur ala pasukan komando serta latihan bunuh senyap dengan beragam senjata. Mereka juga memiliki motto dalam menghilangkan nyawa korbannya.
Untuk memastikan korbannya tewas, agen Mossad wajib menyarangkan satu peluru pistol ke kepala korbannya.
Cara ini jelas menunjukkan ciri khas aksi pasukan tempur komando yang biasa bertugas melumpuhkan teroris yang sedang menyandera korban, pembajak pesawat, dan teknik tempur yang biasa digunakan dalam pertempuran jarak dekat.
Oleh karena itu, ketika agen Mossad terpaksa harus membunuh sasarannya, dia bisa melaksanakannya secara profesional.
Agen mata-mata yang berhasil digaet oleh Mossad pun kebanyakan tidak menyadari bahwa dirinya telah direkrut.
Ketika operasi Mossad akhrnya sukses berkat informasi yang diberikan oleh si agen, rata-rata agen bersangkutan juga belum menyadari bahwa suksesnya operasi Mossad karena berkat jasa dirinya.
Sejumlah operasi Mossad yang telah dilancarkan antara lain operasi penculikan buronan penjahat Nazi, Adolf Eichmann yang berlangsung secara rahasia di Argentina (1960) dan kemudian membawanya ke Israel untuk diadili serta dihukum mati (1962).