Pasukan dari negara-negara Arab memang melancarkan serangannya begitu Inggris mengumumkan pelepasan mandatnya atas Palestina.
Empat resimen pasukan Legiun Arab Yordania yang sebelumnya merupakan pasukan tempur Sekutu dalam PD II masuk ke Palestina.
Tujuan pasukan itu adalah menguasai Yerusalem, Nablus, dan Ramallah.
Pada saat yang sama pasukan Mesir juga bergerak menuju Gaza sementara pasukan tempur asal Lebanon bergerak ke arah selatan ke wilayah berpantai.
Sedangkan pasukan Suriah masuk dari arah timur untuk merebut wilayah Galilea.
Pasukan Suriah ini akan berjuang bahu-membahu bersama pasukan Irak untuk menguasai wilayah pantai Laut Tengah.
Serbuan pasukan negara-negara Arab itu memang sudah dinanti oleh pasukan Israel dan di atas kertas kekuatan pasukan Israel memang tidak sebanding.
Kemampuan tempur kedua pasukan yang sama-sama veteran PD II dan strategi tempur antara kedua musuh yang berseteru itulah yang akan menentukan jalannya peperangan.
Pertempuran akhirnya meletus dengan hebatnya.
Pasukan Israel yang berada di bawah satu komando berusaha keras menguasai wilayah-wilayah terdekat sambil menahan gempuran pasukan negara-negara Arab yang datang dari berbagai penjuru.