Find Us On Social Media :

Miliki 90.802 Kasus Harian, India Lampaui Brasil Jadi Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi ke-2 di Dunia, Bahkan Sudah Infeksi Suku Terpencil Sekalipun

By Mentari DP, Senin, 7 September 2020 | 13:25 WIB

India jadi negara dengan kasus virus corona tertinggi ke-2 di dunia.

Intisari-Online.com - India melampaui Brasil untuk menjadi negara dengan kasus virus corona (Covid-19) tertinggi kedua di dunia.

Dilansir dari bbc.com pada Senin (7/9/2020), India kini memiliki 4.204.613 kasus positif Covid-19.

Sementara Brasil memiliki 4.137.606 kasus positif Covid-19 dan 126.686 kasus kematian.

India tepat berada di bawah Amerika Serikat (AS) yang masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

Baca Juga: Tak Cukup Punya 4 Istri, Pria Ini Nekat Perkosa Anak Tirinya, Aksinya Selalu Berjalan Mulus Gara-gara Berikan Ancaman Ini pada Si Anak

Ada 6.460.250 kasus positif dan 193.259 kasus kematian di AS.

Dilansir dari hindustantimes.com pada Senin (7/9/2020), salah satu alasan tingginya kasus virus corona di India adalah karena tingginya jumlah kasus harian.

Di mana India baru saja memecahkan rekor jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia.

Dilaporkan India mencatatkan 90.802 kasus baru virus corona hanya dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Dikenal Miliki Cadangan Minyak Terbesar di Dunia, Ternyata Kuwait Kehabisan Uang Tunai, Tak Bisa Bayar Gaji Negara

Sementara jumlah kasus kematian juga meningkat dengan tambahan 1.016 kasus kematian.

Akibatnya total ada 71.642 kasus kematian di India akibat virus corona.

Tingkat kematian kasus Covid-19 semakin menurun menjadi 1,70 persen.

Artinya kini ada 8.882.542 kasus infeksi aktif di negara Asia Selatan tersebut.

Walau begitu, tingkat kesembuhan nasional menjadi 77,30 persen pada hari Senin ini, menurut kementerian kesehatan Union data.

Lonjakan kasus di India dilaporkan sebagian besar berasal dari lima negara bagian.

 

Kenaikan itu terjadi karena pemerintah terus mencabut pembatasan untuk mencoba meningkatkan ekonomi.

Di mana jutaan orang dilaporkan kehilangan pekerjaannya ketika virus melanda pada bulan Maret 2020 lalu.

Selama tujuh hari terakhir, India melaporkan lebih dari 75.000 infeksi harian per hari.

Lebih dari 60% kasus aktif berasal dari negara bagian Andhra Pradesh, Tamil Nadu, Karnataka, Maharashtra dan Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India.

Kasus juga mulai melonjak di ibu kota, Delhi, dengan lebih dari 2.700 infeksi tercatat pada Kamis, tertinggi di kota itu dalam lebih dari dua bulan.

Tak sampai disitu saja. Covid-19 sendiri sudah banyak terjadi di daerah pedesaan.

Baca Juga: Terus Kembangkan Program Nuklir, Iran Timbun Uranium Lebih dari 10 Kali Batas Aman, Langsung Bikin Amerika Geram

 

Bahkan virus corona telah menyerang suku terpencil di pulau Andaman India, dengan 10 anggota dari Andaman Besar dinyatakan positif selama sebulan terakhir.

Hanya saja, peningkatan kasus Covid-19 di India juga merupakan hasil dari peningkatan pengujian.

Di mana jumlah tes harian yang dilakukan di seluruh negeri telah meningkat menjadi lebih dari satu juta tes.

Meskipun India memiliki tingkat kematian yang rendah akibat penyakit tersebut, hampir 1.000 kematian telah dicatat setiap hari dari seluruh negeri selama tujuh hari terakhir.

Pada awal Agustus 2020, India menjadi negara ketiga di dunia yang melewati dua juta kasus.

India sempat melakukan lockdown yang ketat pada bulan Maret 2020 dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus corona, yang jumlahnya hanya ratusan saat itu.

Lalu kondisi mulai mereda secara bertahap pada bulan Juni 2020.

Dan membuat pemerintah berani membuka kembali ekonomi.

Sayangnya, aktivitas ekonomi membuat jumlah kasus terus meningkat.

Di sisi lain, pandemi dan lockdown menyebabkan gangguan besar-besaran terhadap aktivitas ekonomi.

Perekonomian India menyusut sebesar 23,9% dalam tiga bulan hingga akhir Juni, penurunan terburuk sejak negara itu mulai merilis data kuartalan pada tahun 1996. 

Baca Juga: Pantas Jumlahnya Tak Habis-habis, Ternyata Tiap Bulan Lahir 10.000 Teroris Baru, Penyebabnya Karena 'Perpustakan Online' Ini