Find Us On Social Media :

Didukung Amerika Serikat, 45 Tahun Lalu Soeharto Lancarkan Invansi ke Timor Leste, Ternyata Ketakutan akan Hal Ini yang Jadi Alasannya

By Khaerunisa, Minggu, 6 September 2020 | 12:10 WIB

Presiden Soeharto

Baca Juga: Berawal dari Pesta Pernikahan, 1 Daerah di Lockdown, Ratusan Orang Terinfeksi Covid-19, Penularan Sampai ke Panti Jompo dan Narapidana di Penjara

Melansir BBC (7/12/2001), dijelaskan bahwa hal itu bersumber dari kekhawatiran Soeharto bahwa gerakan komunis akan merembes ke Indonesia melalui Timor.

Dokumen yang mengungkapkan tentang pembicaraan di Jakarta antara Presiden AS Gerald Ford, Menteri Luar Negeri Henry Kissinger, dan mantan Presiden Indonesia Suharto, sehari sebelum invasi ke Timor Timur ini dirilis beberapa jam sebelum peringatan hari invansi Indonesia.

Kissinger telah menegaskan selama bertahun-tahun bahwa masalah Timor tidak pernah muncul selama pembicaraan dengan Suharto.

Tetapi detail baru dari percakapan tersebut, yang disediakan oleh Arsip Keamanan Nasional, mengungkapkan sebaliknya.

Baca Juga: Berawal dari Pesta Pernikahan, 1 Daerah di Lockdown, Ratusan Orang Terinfeksi Covid-19, Penularan Sampai ke Panti Jompo dan Narapidana di Penjara

Soeharto memberi pengarahan kepada Ford dan Kissinger tentang rencananya untuk bekas jajahan Portugis, dan mereka menyatakan pemahaman atas proposal tersebut.

Sebelumnya, pada tahun 1975, Vietnam, Laos, dan Kamboja telah menjadi komunis.

Bukan hanya menjadi kekhawatiran Presiden Soeharto, AS juga sama- sama khawatir akan hal itu, di mana kekosongan kekuasaan politik telah terjadi di Timor Leste.

Yaitu dengan penarikan Portugal yang tergesa-gesa setelah 400 tahun pemerintahan kolonial.