Saat kejadian di Portland, ia sudah luncurkan Departemen Keamanan Nasional untuk mengintimidasi grup protestan kecil.
Hasil yang sudah bisa ditebak dan kemungkinan besar disengaja adalah ekspansi protes dan peningkatan kekerasan.
Pesan Trump kepada para warga kulit putih di wilayah pinggir kota sangat jelas: saya adalah presiden yang terapkan hukum dan aturan.
Penggunaan penegak hukum untuk mengintimidasi populasi juga menjadi tanda jelas bahwa pemilu tidak bisa dilaksanakan dengan adil dan tenang tanpa dimanipulasi melalui pemilih yang disuap oleh lawannya.
Gambaran milisi sayap kanan yang mengganggu protestan damai menanti negara itu.
Jika AS terus-terusan alami kekacauan di dalam negeri, ini bisa jadi ancaman terbesar yang dihadapi dunia untuk saat ini.
Di tengah tumbuhnya risiko global mulai dari pandemi, perubahan iklim, ancaman serangan nuklir serta tindakan China dan Rusia yang mulai asertif, kekacauan politik AS menjadi pembesar kekacauan-kekacauan dunia yang sudah ada.
Secara sederhana, AS terlalu penting secara ekonomi, politik dan militer untuk 'beristirahat' atau lebih buruk, menjadi negara yang tidak stabil di konflik global.