Find Us On Social Media :

100 Tahun Lebih Sudah Bertani di Ladang yang Sama, Begini Kisah Seorang Petani yang 'Ngeyel' Bertani dan Tinggal di Dalam Bandara Selama 20 Tahun

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 21 Agustus 2020 | 14:59 WIB

Rumah Takao Shito yang terletak di dalam Bandara Narita, Prefektur Chiba, Jepang.

Baca Juga: Posisi Kim Yo Jong Makin Kuat di Korut, Badan Intelijen Korsel Sebut Dirinya Sebagai Nomor Dua, Akankah Gantikan Posisi Kim Jong Un?

“Mereka menawari saya 180 juta yen (1,7 dollar AS atau Rp 25 miliar). Itu setara dengan gaji seorang petani selama 150 tahun."

"Saya tidak tertarik dengan uang, saya ingin terus bertani. Saya tidak pernah berpikir untuk pergi," kata dia kepada BBC.

Bandara Narita melayani sekitar 40 juta penumpang dan 250.000 penerbangan dalam setahun. Dua landasan pacu bandara itu kedua seharusnya melewati tanah Takao Shito.

Tetapi karena Takao berkukuh tidak menjual tanahnya, landasan pacu bandara itu harus didesain sedemikian rupa.

Baca Juga: Tak Pernah Saling Menyakiti, di Kampung Ini, 'Buaya dan Manusia' Hidup Rukun, Konon karena Sebuah Perjanjian di Masa Lalu

Menurut sebuah artikel oleh Answer Coalition, Pengadilan Lokal Chiba mengumumkan keputusan yang tidak adil yang memungkinkan eksekusi wajib atas tanah Takao pada 20 Desember 2018.

Tetapi keesokan harinya, Takao memenangkan keputusan pengadilan lain yang memerintahkan penghentian sementara proses eksekusi sampai persidangan di Pengadilan Tinggi Tokyo dimulai tahun berikutnya.

Takao Shito masih merawat pertanian organiknya di tengah Bandara Narita, dan menjual hasil bumi segar kepada sekitar 400 pelanggan.

Baca Juga: Vietnam Dibikin Meradang, Kelimpungan Karena Corona Malah China Hadirkan Jet Tempur Pembom di Kepulauan-kepulauan Sengketa Ini

Bahkan, pandemi Covid-19 tidak berdampak negatif terhadap perekonomiannya.

Sebaliknya, pandemi virus corona membuat penerbangan di Bandara Narita tidak beroperasi.

(*)