Advertorial
Intisari-Online.com - Peristiwa mengerikan dialami oleh 12 ibu-ibu di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ketika 12 ibu-ibu tersebut hendak menggarap sawah, mereka justru diserang ratusan koloni tawon.
Bahkan, akibat insiden itu, kabarnya 2 orang ibu-ibu tak tertolong nyawanya.
Nasib malang dialami sekelompok ibu-ibu tani di Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga: 5 Fakta di Balik Serangan Tawon Ndas di Klaten, Ukurannya Hanya 3 cm Tapi Bisa Bunuh Manusia
Dimana ibu-ibu tani yang berjumlah 12 orang itu seketika disengat oleh ratusan koloni tawon ketika hendak menggarap sawah.
Dilansir dari TribunJabar, kejadian ini bermula ketika sarang tawon tak kuat menahan terpaan angin dan terjatuh dari pohon dekat tempat ibu-ibu bertani.
Alhasil kawanan tawon yang berhamburan liar kemudian menyerang para ibu-ibu yang ada didekatnya.
Kapolsek Kadipaten Polresta Tasikmalaya, AKP Erustiana, Jumat (10/7), mengatakan, musibah terjadi Rabu (8/7) sekitar pukul 11.00.
"Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba kawanan tawon itu menyerang ibu-ibu yang tengah bekerja. Kontan mereka berhamburan menyelamatkan diri," kata Erustiana.
Akibat serangan itu, ke-12 ibu-ibu terpaksa dilarikan ke RS Lambou Ciawi karena menderita luka sengatan.
Namun nahas bagi Aminah (74) dan Elah (57), nyawa keduanya tak tertolong akibat luka sengatan terlalu banyak.
Keduanya disebut yang paling banyak disengat, bahkan hingga ambruk.
Setelah serangan mereda, warga dan polisi segera membawa kedua korban ke RS Lambou Ciawi.
"Seluruh korban sebenarnya dibawa ke RS Lambou, namun Ibu Aminah dan Ibu Elah mendapat sengatan paling banyak dan kondisinya terus memburuk," kata Erustiana.
Malam harinya, Aminah tak mampu bertahan dan meninggal sekitar pukul 19.00.
"Sedangkan Ibu Elah meninggal Kamis malam sekitar pukul 19.50," ujar Erustiana.
Akibat kejadian ini, sejumlah warga dan aparat setempat pun berupaya memusnahkan sarang dengan cara dibakar.
Melihat kejadian tersebut, sengatan tawon jika ditilik dari sisi medis memang sangat membahayakan.
Melansir allergyfyi.org, jangan samakan sengatan lebah dan tawon. Lebah usai menyengat sengatnya akan tertinggal dan lebah mati.
Tapi kalau tawon bisa menyengat dan menyerang berulang kali untuk melumpuhkan musuhnya.
Ketika racun tawon masuk ke dalam aliran darah, ia bisa menyerang sel-sel sistem saraf.
Peptida dan enzim racun dapat menghancurkan membran neuron dan mendorongnya ke dalam aliran darah.
Sel-sel yang terluka ini berkomunikasi dengan otak dan membuat kita tahu bahwa kita sedang kesakitan.
Norepinefrin yang dikeluarkan tubuh menghentikan aliran darah ke tempat sengatan, memperpanjang rasa sakit sampai darah dapat terbawa dan mengencerkan racun tawon.
Terakhir, peptida degranulasi sel mast memungkinkan sel yang menghancurkan unsur-unsur racun untuk menyebar ke sel lain. Penyebaran ini menyebabkan pembengkakan dan kemerahan yang dapat dilihat pada sebagian besar sengatan.
Bahaya racun tawon, jika memiliki reaksi terlokalisasi dan tersengat di tangan, maka seluruh lengan akan membengkak.
Meskipun ini bisa menakutkan, umumnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kebanyakan orang tidak memiliki alergi terhadap racun tawon dan akan mengira reaksi sengatan normal sebagai reaksi alergi.
Tapi jika manusia yang disengat tawon memiliki reaksi alergi, walaupun reaksi alergi ini jarang terjadi, sengatan tawon dapat dapat menyebabkan anafilaksis; henti jantung, syok, dan tidak sadar dalam waktu kurang dari 10 menit setelah disengat.(*)
Artikel ini telah tayang di Gridhealth.id dengan judul Mengerikan, 12 Ibu-ibu Tani di Tasikmalaya Diserang Ratusan Koloni Tawon, 2 Orang Meninggal