Advertorial

Jadi Calon Potensial Presiden Korsel, Wali Kota Seoul yang Sebelumnya Hilang Ditemukan Tewas, Sempat Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Mentari DP

Penulis

Mayat Wali Kota Seoul Park Won-soon ditemukan di Gunung Bugak di Seoul utara, dekat tempat sinyal teleponnya terakhir terdeteksi.
Mayat Wali Kota Seoul Park Won-soon ditemukan di Gunung Bugak di Seoul utara, dekat tempat sinyal teleponnya terakhir terdeteksi.

Intisari-Online.com - Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang menyerang Korea Selatan, ada kabar duka datang dari Wali Kota Seoul.

Dilansir dari BBC pada Jumat (10/7/2020), Wali Kota Seoul Park Won-soon ditemukan tewas oleh pihak kepolisian.

Sebelumnya, Park sempat dilaporkan hilang sejak hari Kamis (9/7/2020).

Anak perempuanPark Won-soon dikabarkan mengatakan kepada polisi bahwaayahnya telah meninggalkan pesan sebelum meninggalkan rumah.

Baca Juga: Hingga Ajal Menjemputnya, Sniper Terbaik Dunia asal Indonesia Ini Tutup Mulut Selama 25 Tahun Soal Misi Rahasianya di Timor Leste, 'Dia Hanya Punya 2 Misi'

Pesan itulah yang membuatnya melaporkan kondisi ayahnya ke polisi.

Dilaporkan, mayat Park ditemukan di Gunung Bugak di Seoul utara, dekat tempat sinyal teleponnya terakhir terdeteksi.

Hingga kini, belum diumumkan apa penyebab kematiannya.

Namun kantor berita Yonhap mengungkapkan bahwa polisi menduka ini adalah kasus bunuh diri.

Baca Juga: Sering Disepelekan, Nyatanya Masker Bisa Kurangi Terinfeksi Virus Corona hingga 65% Loh, Ditambah Jarak Sosial Jadi 90%!

Sementara isi pesan yang ditulis dan ditinggalkan Park berisi permintaan maafnya.

"Saya minta maaf kepada semua orang. Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah bersama saya dalam hidup saya."

Demikian isi pesan yang ditulis olehPark Won-soon.

Apa yang terjadi padaPark Won-soon kemungkinan besar terkait kasus yang sedang dialaminya.

Di mana seorang karyawan wanita yang bertugas sebagai sekretarisnya mengajukan tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Park.

Beberapa jam setelah tuduhan itu, Park menghilang. Tetapi belum ada konfirmasi bahwa tuduhan ini menjadi dasar kematian Park.

Kronologi hilangnya Park hingga ditemukan tewas

Kepada wartawan,Petugas polisi Lee Byeong-seok menjelaskan bahwaWali Kota Seoul Park Won-soon tidak muncul untukbekerja pada hari Kamis.

Tidak ada keterangan mengapa dia tidak masuk.

Setelah anaknya melaporkan, polisi memeriksa CCTV.

Baca Juga: Waspada, Ini Gejala Penyakit GERD pada Anak dan Begini Penanganannya

Park terlihat oleh kamera keamanan pada pukul 10:53 di dekat pintu masuk ke daerah berhutan. Itulah sinyal telepon terakhir terdeteksi.

Sekitar 600 polisi dan petugas pemadam kebakaran menggunakan drone dan anjing mencari di daerah itu selama berjam-jam pada hari Kamis.

Lalu mereka menemukan mayat Park dan segera membawanya kerumah sakit Universitas Nasional Seoul pada Kamis malam.

Calon presiden Korea Selatan

Park Won-soon pertama kali terpilih sebagai walikota Seoul pada tahun 2011.

Tercatat sudah 3 kali dia menjadi Wali Kota Seoul.

Park Won-soon juga menjadi salah satu pejabat Korea Selatan yang mendukung penurunan mantan Presiden Korea SelatanPark Geun-hye pada tahun 2017 silam.

Dia bahkansecara terbuka mendukung jutaan orang yang memprotesPark Geun-hye sebelum sang mantan presidendidakwa dan dipenjara karena suap dan tuduhan lainnya.

Bahkan Parksedang dipertimbangkan sebagai calon presiden yang berpotensi dalam pemilihan 2022.

Apalagi dia juga merupakananggota Partai Demokrat liberal Presiden Moon Jae-in.

Baca Juga: Dulu Sesumbar Bilang Covid-19 Hanya Akal-akalan, Presiden Brasil Kini 'Merengek' Minta Disembuhkan Sampai Gunakan Obat yang Belum Teruji

Dicintai publik

Walikota Park Won-soon disukai karena suatu alasan.

Sebagai seorang pengacara, ia telah berjuang untuk memperjuangkan tujuan perempuan.

Dia bahkan memenangkan kasus pelecehan seksual pertama di negara itu.

Dia juga banyakmenyoroti banyak ketidaksetaraan ekonomi negara ini danpernah menghabiskan sebulan di rumah sempit di bagian miskin kota.

Namun kematiannya sekarang terperosok dalam kontroversi.

Sebab, kematianya membuat kita tidak pernah tahu kebenaran dibalik klaim pelecehan seksual yang diajukan kepadanya beberapa jam sebelum kematiannya.

Penyelidikan telah dibatalkan yang berarti tidak akan ada penyelidikan lebih lanjut ke masalah serius.

Selain itu, kemungkinan tidak akan ada keadaan untuk korbannya atau juga untuknya.

Baca Juga: Selalu Misterius dan Disebut Lebih Hebat dari Kopassus, Inilah Pasukan 'Harimau' yang Melindungi Bung Karno,Sering Bikin Panik Pasukan Belanda

Artikel Terkait