Find Us On Social Media :

Demi Bangkitkan Kembali Jalur Sutra Kuno, China Jalin Kemesraan Senilai Rp6 Kuadriliun dengan Negara Ini, Tapi Posisinya di Timur Tengah Malah Makin Muram

By Tatik Ariyani, Rabu, 19 Agustus 2020 | 11:56 WIB

Ini menempatkan China dalam kebingungan. China ingin membangun hubungan strategis dengan Iran bahkan ketika China memupuk hubungan yang lebih dekat dengan pemain regional utama Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Israel.

Faktanya, China juga sedang merundingkan kemitraan strategis komprehensif dengan Arab Saudi dan UEA.

Namun negara-negara ini memandang Iran sebagai ancaman eksistensial, dan China berisiko mengasingkan mereka jika itu memperkuat musuh bebuyutan mereka.

Pada 2018, perdagangan gabungan China dengan Arab Saudi, UEA, dan Israel tiga setengah kali lebih besar dari perdagangannya dengan Iran ($ 123 miliar versus $ 35 miliar).

Dan hanya beberapa hari sebelum kata perjanjian China-Iran bocor, menteri luar negeri China dan Liga Arab mengadopsi Deklarasi Amman, dengan negara-negara Arab mendukung konsep kebijakan luar negeri utama China tentang "komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia."

Pertimbangan semacam itu dapat menjelaskan mengapa Beijing belum secara resmi mengkonfirmasi bahwa mereka di ambang kesepakatan dengan Iran.

Baca Juga: Produk Kopi Olahan PT UCC Victo Oro Prima, Lakukan Acara Pelepasan Container Export Ke China di Tengah Pandemi COVID-19, Bukti Hebatnya Indonesia Sebagai Negara Pengekspor Kopi!