1. Kopi Arabika Gayo2. Kopi Arabika Sumatera Simalungun3. Kopi Robusta Lampung4. Kopi Arabika Java Preanger5. Kopi Arabika Java Sindoro-Sumbing6. Kopi Arabika Ijen Raung7. Kopi Arabika Kintamani Bali8. Kopi Arabika Kalosi Enrekang9. Kopi Arabika Toraja10. Kopi Arabika Flores Bajawa11. Kopi Liberika Tungkal Jambi12. Kopi Robusta Semendo13. Kopi Liberica Rangsang Meranti14. Kopi Arabika Sumatera Mandailing 15. Kopi Robusta Temanggung16. Kopi Arabika Flores Manggarai17. Kopi Robusta Pupuan Bali18. Kopi Arabika Sumatera Koerintji19. Kopi Robusta Pinogu20. Kopi Robusta Tambora21. Kopi Robusta Empat Lawang22. Kopi Arabika Sumatera Lintong23. Kopi Arabika Pulo Samosir24. Kopi Arabika Sipirok25. Kopi Robusta Kepahiang26. Kopi Robusta Pasuruan27. Kopi Arabika Baliem Wamena28. Kopi Robusta Sidikalang29. Kopi Arabika Tanah Karo30. Kopi Robusta Java Bogor31. Kopi Robusta Rejang Lebong Bengkulu
Dengan didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia, kinerja industri pengolahan kopi di dalam negeri mengalami peningkatan yang signifikan.
Roastery, cafe dan warung/kedai kopi berkembang pesat baik di kota besar dan di kota kecil.
Indonesia yang tadinya dikenal sebagai produsen kopi perlahan berubah menjadi negara konsumen kopi.
Industri pengolahan kopi nasional tidak hanya menjadi pemain utama di pasar domestik, akan tetapi juga dikenal sebagai pemain global.
Ekspor produk kopi olahan memberikan sumbangan pemasukan devisa pada tahun 2019 mencapai USD 610,89 juta atau meningkat sekitar 5,33% dari tahun 2018.
Ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi olahan berbasis kopi instan, kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan eksporutamanya di ASEAN, RRC, dan Uni Emirat Arab.