Find Us On Social Media :

Hampir 5 Bulan Minim Kasus Covid-19, Tiba-tiba Korea Selatan Tingkatkan Jarak Sosial ke Level 2, Restoran Ditutup hingga Pertemuan Dibubarkan, Apa yang Terjadi?

By Mentari DP, Minggu, 16 Agustus 2020 | 14:10 WIB

 

Intisari-Online.com - Korea Selatan menaikkan siaga tentang pandemi virus corona (Covid-19).

Hal ini dikarenakan jumlah kasus Covid-19 baru di Korea Selatan mencapai level tertinggi dalam lima bulan pada Sabtu (15/8/2020).

Hari ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan ada 166 kasus baru dengan 155 kasus di antaranya merupakan transmisi lokal.

Infeksi harian baru mencapai tiga digit untuk hari kedua berturut-turut.

Baca Juga: Bersekutu dengan Israel dan AS, Pemimpin Iran Kecam Keras Uni Emirat Arab, 'Kalian Telah Buat Kesalahan Besar'

Sebelumnya, pada Jumat (14/8/2020) pukul 10 malam, ada 138 kasus baru.

Korea Selatan tersebut melaporkan tidak ada korban jiwa tambahan, sehingga angka kematian tetap pada 305. Tingkat kematian adalah 2,03%. 

Walau angkanya masih tergolong kecil dibanding negara lainnya.

Namun jumlah kasus baru kali ini merupakan yang paling banyak sejak 11 Maret.

Saat itu, negara tersebut melaporkan 242 infeksi harian baru selama puncak wabah massal di Daegu dan klaster yang berasal dari gedung call center di Seoul.

Baca Juga: Bak Film Fiksi Ilmiah, Viral Raja Bahrain Dikawal Robot Raksasa, Bikin Semua Orang Terkejut Melihatnya, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Jumlah kasus baru telah menunjukkan peningkatan dramatis selama seminggu.

Di mana kasus baru yang dikonfirmasi setiap hari hampir dua kali lipat dari 28 pada hari Senin (10/8/2020) menjadi 54 dilaporkan pada hari Rabu (12/8/2020), dengan orang yang dites positif untuk virus mencapai tiga digit pada hari Jumat.

KCDC telah memperingatkan, bahwa wilayah Seoul yang lebih luas sedang tertatih-tatih di ambang lonjakan lain dalam kasus virus dan bahwa pelonggaran pedoman jarak sosial dapat dibatalkan jika tren kenaikan terus berlanjut.

Dari kasus baru yang ditularkan secara lokal, 72 dilaporkan di Seoul dan 67 dari sekitar Provinsi Gyeonggi.

Infeksi klaster sporadis tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dengan kebanyakan kasus ditelusuri ke gereja-gereja di Seoul dan Provinsi Gyeonggi.

Infeksi yang terkait dengan sebuah gereja di Yongin, sebelah selatan Seoul, mencapai 72 pada Jumat siang, naik 60 dari hari sebelumnya.

Kasus yang terkait dengan sebuah gereja di utara Seoul meningkat 14 menjadi 19.

Pemerintah metropolitan Seoul memerintahkan penutupan sementara gereja, dengan otoritas kesehatan melakukan tes virus pada 1.897 orang.

Dilaporkan juga bahwa 31 penduduk di sebuah kota di Yangpyeong, Provinsi Gyeonggi, juga terinfeksi Covid-19.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun akan mengadakan pertemuan darurat di kantor pusat penanggulangan virus pada sore ini untuk memutuskan apakah akan memperketat tindakan jarak sosial.

Baca Juga: Musuh Bebuyutan, Iran Ejek AS Karena Usulan Perpanjangan Embargo Senjatanya Ditolak PBB, 'AS Akan Gagal'

Pada hari Jumat, pemerintah mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memperkuat tindakan pencegahan infeksi di Seoul dan daerah sekitarnya satu tingkat ke Level 2.

Pada bulan Juni, Korea Selatan mengadopsi skema jarak sosial tiga tingkat, di mana negara tersebut saat ini berada pada langkah-langkah jarak Level 1.

Lonjakan terbaru kasus di daerah tersebut membuat pemerintah daerah waspada.

Mereka memerintahkan pembatasan pertemuan dan kegiatan di fasilitas keagamaan untuk menahan penyebaran virus lebih lanjut.

Pada hari Jumat, pemerintah kota Seoul mengatakan memutuskan untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada pertemuan di sekitar 7.500 fasilitas keagamaan, termasuk gereja dan kuil Buddha.

Acara tatap muka, penyediaan makanan dan makan kelompok akan dilarang di fasilitas tersebut.

Selama kebaktian reguler di gereja, nyanyian pujian akan dibatasi sementara doa bersama akan dilarang.

Pemerintah provinsi Gyeonggi juga menaikkan tingkat jarak sosial dengan membatasi pertemuan di gereja dan fasilitas keagamaan lainnya.

Selain itu, Korea Selatan juga kembali memberlakukan pedoman jarak sosial yang lebih ketat di wilayah Seoul dan kawasan sekitarnya.

Kekhawatiran pemerintah setempat semakin besar karena penyakit yang sangat menular ini menyebar dengan kecepatan yang tak terkendali. 

Keputusan untuk meningkatkan rencana jarak sosial di Seoul dan wilayah Gyeonggi satu tingkat ke Level 2 dicapai pada pertemuan antara pemerintah dan komisi kesehatan Covid-19 di Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan, yang diketuai oleh Perdana Menteri Chung Sye-kyun.

(Anna Suci Perwitasari)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Kasus corona melejit, Korsel tingkatkan pedoman jarak sosial ke level 2 di Seoul" dan "Corona di Korea: Bertambah 166, kasus Covid-19 capai rekor tertinggi dalam 5 bulan")

Baca Juga: Positif Covid-19 Tapi Tak Punya Gejalanya, Wanita yang Dulunya Sehat Bugar Ini Alami Kelumpuhan hingga Hampir Meninggal, 'Aku Kira Stroke, Tapi Bukan'