Setelah mengetahui benda tersebut memiliki nilai sejarah, warga pun berinisiatif untuk merawat dan melestarikan situs peninggalan tersebut.
Adanya penemuan situs tersebut diharapkan mendapat perhatian dari pemerintah agar bisa menjadi ikon desa.
"Harapanya ya semoga ini bisa jadi ikon kampung sini dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang," pungkasnya.
Diduga dari era Mataram Kuno
Terpisah, Arkeolog Kota Semarang Tri Subekso mengungkapkan reruntuhan candi itu merupakan diduga tempat yang digunakan untuk pemujaan Dewa Siwa pada era Kerajaan Mataram Kuno.
"Tepatnya masuk pada era Klasik Tua di Jawa bagian tengah yang ada pada abad ke-8 hingga 10 Masehi. bisa jadi itu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno," jelasnya.
Reruntuhan candi tersebut terdapat yoni yang digunakan sebagai landasan lingga.
"Adanya yoni dan lingga dihubungkan dengan keberadaan bangunan candi pada masa lalu. Dalam hal ini pada zaman Mataram Kuno," katanya.