Pernikahan di Solo Jadi Area Tawuran, Ormas Bubarkan Pernikahan dengan Cara Brutal, Tamu Sampai Terluka dan Lokasi Pernikahan Hancur Total, Ini Pemicunya

Khaerunisa

Penulis

Harusnya menjadi hari bahagia, di pernikahan pasangan ini justru terjadi insiden mengerikan. Pernikahan pasangan di Solo ini menjadi area tawuran

Pernikahan di Solo Jadi Area Tawuran, Ormas Bubarkan Pernikahan dengan Cara Brutal, Tamu Sampai Terluka dan Lokasi Pernikahan Hancur Total, Ini Pemicunya

Intisari-Online.com - Harusnya menjadi hari bahagia, di pernikahan pasangan ini justru terjadi insiden mengerikan.

Pernikahan pasangan di Solo ini menjadi area tawuran.

Organisasi Masyarakat (ormas) menyebabkan bubarnya pesta pernikahan ini dengan cara yang brutal.

Bahkan, tamu sampai terluka dan lokasi pernikahan hancur total, apa pemicunya?

Baca Juga: Pernikahan Unik Gunakan Bendera Merah Putih sebagai Mas Kawin, Dilakukan Pasangan Ini untuk Mengenang Perjuangan Menikah di Tengah Pandemi

Telah terjadi tragedi pernikahan yang dibubarkan secara paksa gegara masalah upacara adat yang dilangsungkan.

Pernikahan yang seharusnya bernuansa sakral dan bahagia, berubah tragis dan mengenaskan.

Peristiwa mengerikan ini terjadi di Solo, Jawa Tengah.

Nasib korban-korban begitu memilukan akibat kebrutalan organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan pembubaran tersebut.

Baca Juga: Taiwan Kirim 200 Personel, China Marah dan Kumpulkan Peluncur Rudal, 'Kami BisaHancurkan Seluruh Pangkalan Militer dan Gedung Pemerintahan Taiwan Dalam Sekejab'

Mari kita simak kronologi selengkapnya:

Acara pernikahan di Mertodranan, Pasar Kliwon, Kota Solo, diserang oleh oknum ormas, Sabtu (8/8/2020).

Penyerangan ini dilakukan secara brutal.

Berdasarkan pengakuan saksi mata, para oknum yang datang bahkan tak merasa takut dengan kedatangan polisi.

Saksi yang diwawancarai TribunSolo.com di lokasi kejadian menyebut, para penyerang itu dengan berani memaki-maki polisi yang datang.

Baca Juga: Baru Saja Sekolah Dibuka Kembali, 91 Siswa Langsung Positif Covid-19, Sekolah Pun Ditutup Lagi dan Kepala Sekolah Minta Maaf Sambil Membungkuk

Kronologi

Dugaan pembubaran acara pernikahan oleh oknum organisasi massa (ormas) terjadi di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020).

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, dugaan pembubaran itu bermula dari oknum ormas mendatangi lokasi kejadian sekira pukul 16.00 WIB.

Mereka sampai menutup jalanan kampung sepanjang kurang lebih 200 meter, mulai dari pintu masuk hingga ke lokasi kejadian.

Dikutip TribunJatim.com dari TribunSolo.com, semua berawal diduga dipicu lantaran ormas mendapatkan informasi akan diadakannya penyelenggaraan upacara adat di lokasi kejadian.

Baca Juga: Rp33,1 Triliun Disediakan Pemerintah untuk Subsidi Gaji Bagi Karyawan Swasta Kategori Tertentu, Begini Cara Pemerintah Menyalurkannya, Perlukah Kita Mendaftarkan Diri?

Dugaan pembubaran itu bahkan terekam dalam video dan tersebar di media sosial.

Dalam video itu, terdengar pekikan sekelompok orang yang diduga hendak membubarkan suatu acara.

Pekikan 'Bubar.. Bubar.. Bubar' terdengar beberapa kali dalam video tersebut.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai menyampaikan pihaknya mendapatkan laporan dugaan pembubaran itu sekira pukul 17.00 WIB.

"Tadi malam mendapat informasi soal adanya kelompok intoleransi yang menggeruduk rumah salah satu warga di situ," terang Andy, Minggu (9/8/2020).

Baca Juga: Hadapi Corona; 6 Makanan Ini Bisa Bikin Sakit Jika Disimpan di Meja

"Itu karena adanya salah satu kegiatan yang dianggap mereka tidak sesuai," tambahnya.

Kejadian mulai memanas menjelang salat Maghrib atau sekira pukul 17.20 WIB.

Pihak kepolisian, lanjut Andy, langsung menerjunkan personel berpakaian dan bersenjata lengkap ke lokasi kejadian untuk upaya negosiasi.

"Kami langsung bergerak ke sana, kita melakukan negosiasi," ujarnya.

Baca Juga: Stop Berlebihan Konsumsi Petai! Banyak Difavoritkan Orang Indonesia, Siapa Sangka Petai Menyimpan Dampak Mengerikan Ini

Oknum ormas itu sempat membubarkan diri sejenak untuk menunaikan salat Maghrib.

Mereka kemudian kembali mendatangi lokasi seusai menunaikan salat Maghrib.

Pihak kepolisian lalu berusaha untuk mengevakuasi tamu-tamu yang hadir di lokasi kejadian.

Korban

Oknum ormas kemudian melakukan tindakan kekerasan saat proses evakuasi keluarga dilakukan.

"Pada saat pengevakuasian itulah kelompok mereka melakukan tindakan melukai dari keluarga itu," jelas Andy.

Tamu-tamu itu kemudian menjadi sasaran penyerangan oknum ormas.

Sebanyak tiga orang menjadi korban dalam penyerangan itu dan kini menjalani perawatan di RS Indriati Solo Baru Sukoharjo.

Baca Juga: Tak Terima Anaknya Dipenjara, Seorang Ibu Setiap Malam Nekat Gali Terowongan Untuk Bebaskan Putranya, Bukan Berhasil Bebaskan Anaknya, Sang Ibu Justru Ikut-ikutan Dibui

"Tadi malam kena pukul dan lempar. sehingga mengalami luka robek di kepala," terang Andy.

"Saat ini sedang dirawat," tandasnya.

Saksi Mata

Berdasarkan pengakuan saksi mata, para oknum yang datang bahkan tak merasa takut dengan kedatangan polisi.

Saksi yang diwawancarai TribunSolo.com di lokasi kejadian menyebut, para penyerang itu dengan berani memaki-maki polisi yang datang.

"Kami melihat aparat polisi digituin ikut merasa sakit, kasihan," ujar pria yang tak disebut namanya karena alasan keamanan ini.

Oknum ormas mulai berkumpul di pintu masuk kampung dari arah Jalan Untung Suropati sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: Sampai Mencabut 8 Giginya Dikira Sakit Gigi Biasa, Penderitaan Wanita Ini Justru Tak Kunjung Usai, Ternyata Inilah Penyakit Mengerikan yang Diidapnya

Tak hanya itu, Kapolresta Solo, AKBP Andy Rifai juga mengaku dipukul oleh penyerang.

"Waktu berupaya melindungi korban, mereka (oknum ormas) sempat memukul saya," kata Andy, Minggu (9/8/2020).

"Namun, saya tetap bertahan mengamankan korban," tambahnya.

Meski demikian, Andy tak ingat berapa jumlah pukulan yang ia terima.

"Saya tidak ingat," ujarnya.

"Waktu itu kita sampaikan korban akan keluar rumah, tetapi pada saat perjalanan di tengah jalan dicegat dan saya berusaha melindungi korban," imbuhnya.

Baca Juga: Baru Saja Sekolah Dibuka Kembali, 91 Siswa Langsung Positif Covid-19, Sekolah Pun Ditutup Lagi dan Kepala Sekolah Minta Maaf Sambil Membungkuk

Anggap Tak Sesuai Syariat

Para penyerang sebelum beraksi memenuhi jalan kampung hingga di depan rumah itu.

Para penyerang itu sebelumnya mendapatkan informasi, bahwa si empunya hajat akan melaksanakan upacara adat yang menurut mereka tidak sesuai syariat Islam.

Padahal, pemilik rumah hanya mengadakan upacara pernikahan di rumah itu.

Polisi kemudian baru mendapat laporan adanya kejadian itu pukul 17.00 WIB dan langsung menerjunkan personel ke lokasi.

Baca Juga: Kalah Telak dalam Segala Hal dari China Bak Daud Lawan Goliath, Taiwan Masih Punya Satu Celah Kemenangan, Ini Caranya

Polisi berseragam dan bersenjata lengkap terjun ke lokasi kejadian untuk bernegosiasi dengan oknum ormas itu.

Mereka kemudian membubarkan diri menjelang Maghrib untuk menunaikan salat.

"Ramainya setelah Maghrib," kata sumber.

Tak berselang lama, polisi kemudian berusaha mengevakuasi tamu yang hadir di lokasi kejadian.

Baca Juga: Dipuja-puji Sebagai yang Terbaik di Asia Tenggara, Negara Ini Kini Sampai Harus Kerahkan Detektif Genetik untuk Ungkap 'Misteri Besar' Lonjakan Kasus Covid-19

Namun, oknum ormas tiba-tiba melakukan penyerangan hingga mengakibatkan 3 orang terluka.

Ketiganyapun harus dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

"Orang yang keluar ada yang dihajar, kakinya patah dan dibawa ke rumah sakit," ujar sumber.

Tak hanya menyasar tamu, oknum ormas juga merusak sejumlah kendaraan yang diduga milik para tamu.

Baca Juga: Manfaat Luar Biasa Ikan Gabus, Bukan Hanya Mampu Atasi Penyakit Leukimia seperti yang Diderita Ani Yudhoyono, Ini Manfaat Lainnya

Lemparan batu menghujam kaca mobil hingga ada yang retak hingga pecah.

"Perusakan terhadap 3 mobil, sampai dilempari batu," tutur sumber.

"Kini mobilnya diamankan di kontor Polsek Pasar Kliwon," tambahnya.

Massa oknum ormas itu kemudian membubarkan diri namun suasa mencekam masih bengitu kentara hingga pukul 21.30 WIB.

"Mereka bubarnya setelah Isya, semua pada meninggalkan lokasi kejadian, meski begitu, ada satu dua personel masih berkeliling," ucap sumber.

Baca Juga: Usia 19 Tahun Terjebak dalam Perdagangan Manusia, Inilah Kisah Mengerikan Sarah Forsyth, Mantan 'Budak Seks' yang Dipaksa Menyaksikan Eksekusi Pembunuhan

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tragedi Pernikahan Bubar Paksa Gegara Adat, Pilu Nasib Korban Kebrutalan Ormas, Saksi: Kasihan Aparat

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari.Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait