Find Us On Social Media :

Kebangkitan China Kian Mengerikan, Amerika Serikat Diprediksi Hanya akan Melihat Kematiannya Sendiri dalam Buku Sejarah Jika Mengabaikan Ini

By Maymunah Nasution, Senin, 10 Agustus 2020 | 11:09 WIB

Selain rudal jarak jauh, jet tempur F-35B yang diluncurkan dari USS America adalah salah satu senjata AS di Laut China Selatan

AS dan negara-negara lain melanjutkan untuk lakukan Operasi Navigasi Pembebasan (FONOPS) berdekatan dengan posisi China dan melewati Selat Taiwan, tapi China memprotes keras hal ini dan memerintahkan AS dan sekutu mereka keluar dari teritori mereka.

Jika terus-terusan seperti ini, sangat perlu luncurkan kapal perang dengan jumlah sangat banyak untuk menggeser posisi China.

Kekuatan Angkatan Laut memang diperlukan untuk saat ini, terutama bagi AS jika memang benar-benar ingin mengalahkan China.

71% permukaan Bumi adalah laut, sehingga memiliki Angkatan Laut yang kuat sangat lah penting untuk melindungi jalur perdagangan, mempertahankan garis pantai dan melawan hampir semua musuh.

Baca Juga: Sebelum Luluhlantakkan Beirut, 10 Kali 'Alarm' Telah Dibunyikan di Penyimpanan Bahan Kimia Pelabuhan Beirut

Namun hal itu akan sia-sia dalam membatasi tindakan agresif China di perairan internasional. Superioritas Angkatan Laut AS akan efektif jika ada cukup banyak kapal yang ditempatkan di tempat-tempat strategis.

Jika AS tidak segera mengklaim supremasi di Indo-Pasifik, China akan tetap tidak terkalahkan mengisi kekosongan tersebut.

Saat ini, administrasi Trump dan Kongres telah menyebutkan diperlukan 355 kapal perang untuk menjaga kepentingan AS di Laut China Selatan, tapi Angkatan Laut AS hanya memiliki 295 kapal perang. Satu-satunya cara AL AS bisa mendapatkan 355 kapal dengan dana tidak terlalu besar adlaah memperpanjang umur kapal menjadi 40-45 tahun untuk berbagai tipe kapal dan meningkatkan biaya perawatan.

Tidak mengejutkan jika AL AS hampir tidak mampu mengikuti aksi China di perairan terpenting Indo-Pasifik, karena AL AS telah kewalahan dengan banyaknya insiden di Asia, banyak kapal dipaksa abaikan pelatihan navigasi dasar dan tentaranya mendapat tugas yang sangat banyak per minggunya mencapai 100 jam lebih.

Baca Juga: Ampuh Serang Rusia Tanpa Perlu Repot Hadapi Serangan Balasan, Senjata Canggih AS Ini Bikin Rusia Ancam akan Balas Serangan Apapun dengan Serangan Nuklir

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini