Find Us On Social Media :

Kebangkitan China Kian Mengerikan, Amerika Serikat Diprediksi Hanya akan Melihat Kematiannya Sendiri dalam Buku Sejarah Jika Mengabaikan Ini

By Maymunah Nasution, Senin, 10 Agustus 2020 | 11:09 WIB

Selain rudal jarak jauh, jet tempur F-35B yang diluncurkan dari USS America adalah salah satu senjata AS di Laut China Selatan

Konstruksi itu telah terjadi di tujuh situs di Kepulauan Spratly, 20 situs di Kepulauan Paracel dan di Beting Scarborough.

Total klaim China yang sangat agresif ini mencapai lebih dari 3200 acre (12.94 km persegi), dengan pembangunan gila-gilaan fasilitas militer canggih termasuk lapangan udara dan tempat peluncuran misil.

Aturan Arbitrasi yang telah ditetapkan oleh Pengadilan PBB untuk membantu Filipina melawan China pada Juli 2016 lalu secara jelas menolak klaim China di wilayah dekat Filipina di Laut China Selatan.

Hasil persidangan itu mengatakan jika klaim China terhadap kedaulatan 90% Laut China Selatan, terutama di Pulau Spratly yang merupakan wilayah kedaulatan Filipina, adalah tidak benar.

Baca Juga: (Foto) Tumpahan Minyak Dari Kapal Karam di Laut India Ini Mengancam Keberadaan Pulau Mauritius, Warga Kewalahan Selamatkan Pulau Mereka

Secara spesifik persidangan itu temukan jika "China telah melanggar hak kedaulatan Zona Ekonomi Eksklusif Filipina di Laut China Selatan".

Secara virtual, semua negara di wilayah itu menolak klaim China.

Namun China, mengabaikan peraturan PBB tetap melanjutkan militerisasi wilayah itu. Pesawat dan kapal perang China terus-terusan menggempur berbagai kapal dan pesawat negara lain yang mendekat.

Kini China telah mendapat kekuasaan untuk memperbolehkan kapal dagang yang lewat Laut China Selatan, atau justru menangkap mereka.

Baca Juga: Banyak Difavoritkan Orang-orang, Siapa Sangka Menu Ini Bisa Jadi Makanan Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyakit yang Renggut Nyawa Ria Irawan