Find Us On Social Media :

Dianggap Benda Berbahaya Pemicu Ledakan di Beirut, Negara Tetangga Indonesia Ini Ketar-ketir Malah Terlanjur Punya 170 Situs Berisi Amonium Nitrat

By Maymunah Nasution, Jumat, 7 Agustus 2020 | 17:46 WIB

Amonium Nitrat

Lebih dari 300 penduduk setempat berkampanye untuk merelokasi pabrik atau mengurangi persediaan jauh sebelum ledakan pada Selasa (4/8/2020) di Beirut, Lebanon terjadi.

"Ini akan menjadi bencana bagi Newcastle jika itu terpicu dan meledak," kata juru bicara Stockton Community Action Group, Keith Craig kepada Today Show, Kamis (6/8/2020).

"Kemungkinannya rendah, tetapi jika Anda melihat risikonya, jika memang terjadi, hasilnya akan menjadi bencana besar."

Craig memperbarui seruannya agar pabrik mengurangi jumlah amonium nitrat dan mempertimbangkan untuk memiliki fasilitas penyimpanan terpisah jauh dari masyarakat.

Baca Juga: Bukan Presiden Lebanon, Justru Presiden Negara Ini yang Sampai Telusuri Gang-gang Sempit Beirut yang Paling Parah Terkena Dampak Ledakan dan Janjikan Bantuan Untuk Rakyat

"Ini berkaitan betul dengan masyarakat, dengan regulator dan pemerintah, betapa kuatnya bahan peledak ini dan itu butuh perhatian yang nyata," kata Craig.

“Kecelakaan dapat terjadi dan dalam kasus ini dan jika terjadi tentu akan menjadi bencana besar.

"Ini bukan tempat yang tepat untuk produksi bahan kimia semacam itu," imbuhnya.

Namun, pihak perusahaan bersikeras telah mempertahankan protokol keselamatan dan memastikan pengelolaan produk bahan kimia itu dengan aman.

Baca Juga: Buktikan Ledakan di Beirut Sangat Dasyat, Pria Ini Awalnya Berada di Tengah Kota Terpental sampai Lautan Gara-gara Ledakan, Untung Tidak Tewas Tapi Begini Kondisinya