Find Us On Social Media :

Jangan Melulu Pikirkan Resesi Ekonomi, PBB Peringatkan Dunia Akan Ada Malapetaka Generasi di Sektor Pendidikan: 'Membuat Mereka Aman Masuk Kelas Adalah Prioritas Utama'

By Maymunah Nasution, Selasa, 4 Agustus 2020 | 18:15 WIB

Simulasi sekolah belajar tatap muka di SMPN 02 Bekasi, Senin (3/8/2020).

Jangan Melulu Pikirkan Resesi Ekonomi, PBB Peringatkan Dunia Akan Ada Malapetaka Generasi di Sektor Pendidikan: 'Membuat Mereka Aman Masuk Kelas Adalah Prioritas Utama'

Intisari-online.com - Pandemi Covid-19 telah berimbas banyak kepada hampir semua sektor.

Pandemi ini menghentikan kegiatan sehari-hari mulai dari belanja, beribadah dan pendidikan.

Jika kegiatan belanja dihentikan maka imbasnya adalah ke sektor perekonomian, uang tidak berputar dan terjadi resesi ekonomi.

Namun ada ancaman lain yang menghantui dunia dan pastinya terjadi.

Baca Juga: Padahal Tanah Negerinya Berlapiskan Emas, Penduduk Negeri Ini Justru Hidupnya Sangat Menderita Kemiskinan Merajalela Untuk Beli Makan Saja Mereka Tak Sanggup

Diperingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dunia menghadapi ancaman sebuah "malapetaka generasi" pada sektor pendidikan.

Ia mengutarakan hal itu Selasa (4/8/2020).

Peringatan ini disampaikan karena penutupan sekolah-sekolah yang terjadi di tengah pandemi corona yang masih terus berlangsung.

Guterres juga mengatakan bahwa membuat para siswa dapat dengan aman kembali ke ruang kelas harus menjadi sebuah prioritas teratas.

Baca Juga: 9 Tahun Banting Tulang di Amerika, Setiap Bulan Kirim Rp 35 Juta Suami ini Meradang Begitu Sampai Rumah Uang Kirimannya Selalu Ludes, Sang Istri Dibacok Sampai Tewas Seketika

Menurut dia, hingga pertengahan Juli, sekolah-sekolah di 160 negara masih ditutup.

Kondisi ini berdampak pada lebih dari 1 miliar siswa atau sekitar 60,5 persen dari total pelajar yang terdaftar.

Sementara itu, setidaknya 40 juta anak melewatkan pendidikan dini atau pre-school.

Melansir Straits Times, Selasa (4/8/2020), perlu diketahui, sebelum penutupan sekolah-sekolah dilakukan karena pandemi ini, ada lebih dari 250 juta anak-anak di dunia yang tidak dapat memperoleh pendidikan.

Baca Juga: Keuangan Negaranya Amburadul Presiden Filipina yang dikenal Garang Rodrigo Duterte Melunak, Ungkap Filipina Tak Punya Uang Lagi, Untuk Beli Vaksin Saja Harus Menjual Asetnya

Selain itu, hanya seperempat dari siswa sekolah menengah di negara berkembang yang memiliki keterampilan dasar.

"Saat ini, kita menghadapi sebuah malapetaka generasi yang dapat membuat potensi tak terhingga manusia menjadi sia-sia.

"Merusak perkembangan dalam beberapa dekade, dan memperburuk kesenjangan yang telah terjadi," kata Guterres saat meluncurkan kampanye PBB "Save our Future".

Prioritas utama

Baca Juga: Sedikit yang Tahu, Korea Selatan dan Jepang Rupanya Juga Bermusuhan Layaknya Tiongkok dan AS, Rupanya Sudah Semenjak Perang Mengerikan Ini Mereka Bermusuhan!

Guterres menilai bahwa saat transmisi lokal Covid-19 telah terkontrol, membawa kembali siswa-siswa ke sekolah dan institusi pembelajaran seaman mungkin harus menjadi prioritas utama.

"Konsultasi dengan orangtua, wali, guru, dan anak-anak muda adalah hal yang fundamental," kata dia.

Rekomendasi PBB untuk memperhatikan dan mengembalikan kondisi pendidikan global sebagai prioritas dikeluarkan setelah Presiden AS Donald Trump mendorong sekolah untuk kembali dibuka.

Dorongan ini pun memperoleh sejumlah penolakan dari guru-guru dan orangtua dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih terus meningkat di sebagian besar wilayah negara.

Baca Juga: 10 Manfaat Kesehatan Daun Salam, Diabetes Hingga Obati Ketombe

Sebagaimana diketahui, sejak pertama kali diidentifikasi di China pada akhir Desember 2019, kini, virus corona telah menginfeksi lebih dari 18 juta orang di dunia.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Reuters, ada lebih dari 689.000 kasus kematian yang telah terjadi akibat virus corona baru ini.

Negara yang mencatatkan kasus paling banyak sejauh ini adalah AS, yaitu dengan lebih dari 4 juta kasus dan lebih dari 100.000 kasus kematian.

Kasus kematian di negara ini meningkat hingga 25.000 kasus pada bulan Juli dan jumlah kasus-kasus infeksi terus berlipat ganda di 19 negara bagian sepanjang Juli.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Ada Campur Tangan 3 Negara Asing Ini dalam Kemerdekaan Timor Leste, Salah satunya Dituduh Ingin 'Keruk' Kekayaan Timor Leste

(Vina Fadhrotul Mukaromah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PBB Peringatkan Dunia tentang "Malapetaka Generasi" Sektor Pendidikan, Ini Sebabnya... "

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini