Find Us On Social Media :

Membebaskan Arwah-arwah dari Kegelisahan dan Penderitaan, Warga Jepang Rayakan Festival Obon di Musim Panas, Diyakini Arwah Leluhur Kembali ke Bumi

By Khaerunisa, Sabtu, 25 Juli 2020 | 15:19 WIB

Tarian Obon dilakukan untuk menyambut arwah leluhur di Bumi.

Baca Juga: Pembalasan China Tak Main-main, Kini Giliran AS yang Diminta Tutup Konsulatnya di Chengdu, AS Bakal Rugi Besar!

Ini dilakukan untuk menghormati mereka yang telah meninggal. Juga untuk membebaskan arwah-arwah gelisah, seperti hantu lapar, dari penderitaan mereka.

Perayaan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut, biasanya dimulai dengan mukaebi, menyalakan api dan lentera untuk memandu roh pulang ke rumah.

Meskipun perayaan di satu wilayah dan yang lainnya bisa sangat beragam, namun kebanyakan keluarga memiliki dua shōryō-dana -- altar berisi buah, dupa, dan bunga. Satu shōryō-dana untuk para leluhur, dan sisanya untuk para arwah yang belum menemukan kedamaian.

Ritual lain yang juga dilaksanakan adalah ohakamairi, yakni membersihkan dan menghias makam leluhur, menyampaikan doa di kuil, serta menyiapkan makanan khusus.

Baca Juga: Hamil di Tengah Pandemi seperti Artis Cantik Rianti Cartwright? Hal-hal Ini yang Harus Diperhatikan Agar Ibu dan Janin Tetap Sehat!

Bon Odori, tarian warga setempat, adalah ciri khas festival Obon. Gerakannya sangat simpel sehingga siapa pun bisa berpartisipasi.