Penulis
Mengenang Kematian Yana Zein Akibat Kanker Payudara, Rupanya ada Zat di Kosmetik ini yang Jadi Penyebab Kanker Payudara yang Sangat Wajib Dihindari, Baca Bahannya dulu, Ya!
Intisari-online.com -Juni 2017, tiga tahun yang lalu pesinetron Yana Zein meninggal dunia.
Ia meninggal di RS Mayapada karena kanker payudara.
Kanker payudara adalah pembunuh laten bagi wanita.
Kaum perempuan sebaiknya lebih selektif dalam memilih perlengkapan sehari-hari jika tidak ingin terkena kanker payudara.
Khususnya jika perlengkapan tersebut mengandung zat penyebab kanker payudara seperti yang akan dipaparkan berikut ini:
1. Bisphenol-A (BPA)
Meski dianggap sebagai salah satu zat yang mengerikan karena mampu merusak hormon, nyatanya BPS mudah ditemukan di beragam perlengkapan terutama yang terbuat dari plastik.
Penelitian menemukan bahwa BPA menyebabkan proses pubertas terjadi terlalu dini, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan kanker payudara.
Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Otak Bila Bagian Tergeli Wanita Beri Kenikmatan
Hindarilah zat ini dengan memilih perlengkapan dari stainless steel atau yang diberi label “BPA-free”.
2. Phthalate
Zat penyebab kanker payudara berikutnya adalah Phthalate.
Pewangi udara, kosmetika, deterjen, dan produk pembersih merupakan beberapa perlengkapan yang kerap menggunakan zat ini.
Hindari Phthalate dengan membeli perlengkapan yang bertuliskan “Phthalate-free”.
Hindari pula pengharum sintetis atau produk berbahan vinyl.
3. Paraben
Lotion, krim, deodoran dan beberapa kosmetika lainnya merupakan produk-produk yang biasanya menggunakan Paraben sebagai bahan pengawet.
Baca Juga: Asyik! Pengguna Telkomsel dan IndiHome Sudah Bisa Akses Netflix Dengan Lancar
Jika zat lain dapat dihindari dengan label “free”, lain halnya dengan Paraben.
Pembeli harus jeli melihat kemasan produk, sedikit saja ada kata Paraben seperti pada “methylparaben”, maka produk tersebut wajib di-blacklist dari produk yang akan dibeli.
Terapi Hormon Tingkatkan Risiko Kanker Payudara
Baca Juga: Tanda-tanda Hamil 14 Minggu, Salah Satunya Nafsu Makan Meningkat
Menggunakan hormon untuk mengobati gejala menopause dianggap meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara, namun risiko ini tidak sama pada semua wanita, demikian temuan sebuah penelitian baru.
Peningkatan risiko ini bervariasi tergantung pada ras, indeks massa tubuh (IMT), dan kepadatan payudara.
Para peneliti melihat hampir 1,65 juta wanita menopause pada usia 45 tahun dan wanita tua, menemukan bahwa wanita yang lebih ramping, serta wanita dengan payudara lebih padat, lebih mungkin mengalami efek merugikan dari terapi penggantian hormon pada risiko kanker payudara mereka.
Di antara wanita kurus dan berat badan normal (dilihat dari IMT) dalam penelitian ini, mereka yang menggunakan terapi hormon memiliki 35 persen peningkatan risiko kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan terapi hormon.
Bagi wanita obesitas, risiko kanker payudara tampaknya tidak akan terpengaruh oleh penggunaan hormon.
Di antara wanita dengan payudara yang sangat padat, mereka yang mengambil terapi hormon mengalami 40 persen peningkatan risiko kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak mengambil terapi hormon, demikian menurut penelitian ini.
Kepadatan payudara tinggi berarti payudara terdiri dari jaringan ikat lebih, relatif terhadap jumlah jaringan lemak.
Efek dari terapi hormon muncul bergantung pada ras.
Baca Juga: Ancaman Kemarau Panjang dan Gagal Panen, Asuransi Pertanian Penting bagi Petani, Mengapa?
Pada kalangan wanita kulit putih dan Hispanik dalam penelitian ini yang menggunakan terapi hormon lebih dari 20 persennya mengalami peningkatan risiko kanker payudara, dibandingkan dengan yang tidak mengambil terapi hormon.
Namun terapi hormon ini tidak meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita kulit hitam.
Wanita kulit hitam, wanita gemuk, dan wanita dengan jaringan payudara yang sebagian besarnya terdiri dari lemak, dapat mengambil manfaat dari penggunaan terapi hormon dengan risiko kanker payudara lebih minimal, demikian tulis para peneliti di University of Chicago, dalam Journal of National Cancer Institute.
Sejalan dengan temuan sebelumnya, ditemukan adanya hubungan antara penggunaan terapi hormon dengan risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker payudara.
Rata-rata 578 dari 10.000 wanita yang menggunakan terapi hormon mengembangkan kanker payudara, dibandingkan dengan 546 dari 10.000 wanita yang tidak menggunakan terapi hormon.
Sayangnya, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan.
Misalnya, penelitian ini tidak melihat jenis terapi hormon wanita yang digunakan, serta untuk berapa lama pemakaian.
Makanan Pencegah Kanker Payudara
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda-tanda Tubuh Kekurangan Mineral Kromium (Cr)
Laporan terbaru WHO menyatakan bahwa pada 2020 nanti, 1 dari 8 perempuan beresiko terkena kanker payudara.
Penyebabnya antara lain perubahan lingkungan dan faktor makanan.
Diet tidak sepenuhnya mencegah kanker payudara, tetapi diet yang kaya buah-buahan, sayuran dan asam lemak omega 3 bisa jadi pilihan.
Berikut beberapa makanan pencegah kanker payudara.
1. Brokoli
Brokoli merupakan sayuran yang membantu mencegah pertumbuhan tumor dan juga mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
Kembang kol dan kubis juga, lho.
Anda harus memiliki salah satu dari makanan itu untuk dikonsumsi setiap hari demi efek yang baik pada kesehatan Anda.
2. Bawang putih dan bawang merah
Keduanya memiliki allyl sulfida yang bekerja pada siklus sel.
Anda dapat menambahkan banyak bawang putih dan bawang merah ke makanan Anda untuk mencegah kanker payudara dan juga memiliki manfaat kesehatan pencernaan lainnya.
3. Apel
Baca Juga: Efek Samping Daun Saga, Bisa Picu Diare hingga Iritasi, Apa Saja?
Apel juga makanan pencegah kanker payudara, dengan kelebihannya sebagai sumber antioksidan, vitamin dan serat, yang berguna untuk melawan kanker.
Sebuah apel sehari akan membantu Anda jauh dari dokter.
Kandungan didalamnya juga ada mineral, kalsium, fosfor, besi, kalium, folat, sodium, vitamin C, B, A, dan masih banyak lagi.
4. Delima
Buah ini memiliki senyawa yang membantu dalam memerangi kanker.
Tidak hanya kanker payudara, tetapi juga kanker prostat dan penyakit jantung lainnya.
Ini adalah sumber besar vitamin dan nutrisi lain yang baik untuk seluruh keluarga.
Mungkin belum banyak diketahui bahwa delima ini dapat menyebabkan sel-sel kanker merusak dirinya atau merangsang apoptosis (proses bunuh diri sel kanker).
Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa jus delima yang tidak diberi pemanis akan memicu apoptosis sel kanker payudara, kanker kolon, dan kanker prostat dengan mengaktifkan gen dan enzim yang berfungsi dalam mengatur apoptosis pada sel-sel kanker.
5. Kenari
Makanan pencegah kanker payudara berikutnya adalah kenari, yang kaya akan asam lemak omega 3.
Selain itu, kandungan polyphenol-nya juga tinggi, serta phytochemical yang memiliki sifat antioksidan.
Manfaatnya antara lain dapat mencegah pertumbuhan tumor dan pencegah kanker payudara.
Anda dapat memakan kenari mentah-mentah, atau menambahkannya ke makanan yang Anda inginkan.
Meskipun semua kacang bisa digunkan untuk mencegah kanker, namun kenari yang paling banyak dipelajari untuk kanker.
6. Ikan
Baca Juga: Obati Biduran dengan 5 Antihistamin Alami untuk Perangi Alergi Ini
Asam lemak omega 3 banyak terkandung di ikan laut seperti tuna dan sarden.
Usahakan mereka jadi menu yang diprioritaskan pada piring Anda setiap hari.
Mereka membantu mencegah kanker payudara dan merupakan sumber protein yang baik.
Ikan bisa jadi pengganti daging merah, mengingat Anda disarankan untuk menjauhi daging merah dalam pencegahan kanker payudara.
Itu dia 6 makanan pencegah kanker payudara.
Diet sehat dengan banyak buah, ikan dan sayuran adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa Anda jauh dari kanker payudara.
Buatlah keputusan secara sadar untuk makan sehat agar tubuh pun terbebas dari penyakit.
(Ade S)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini