Sama-sama Tidak Ada yang Ingin Mengalah, China dan Taiwan Makin Berseteru, Pengamat Khawatir: Apa Pun Bisa Terjadi

May N

Penulis

Intisari-online.com -Pertikaian China dan Taiwan yang semakin memanas menimbulkan pertanyaan di benak banyak pihak.

Pertanyaan tersebut yaitu apakah Amerika benar-benar akan membantu Taiwan jika mereka diserang.

Seorang mantan pejabat keamanan senior Taiwan memperingatkan agar negara itu waspada dan jangan terlalu banyak berharap.

Dalam insiden terakhir, menurut kementerian pertahanan Jepang, dua pesawat pembom PLA Xian H-6 secara singkat mendekati zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dari timur pada hari Minggu setelah terbang dari Laut Cina Timur melalui Selat Miyako antara pulau-pulau Jepang Okinawa dan Miyakojima.

Baca Juga: Obat Penurun Panas pada Anak Secara Alami, Termasuk Es Buah Loli

Dengan demikian, itu adalah serangan ke 10 oleh pesawat tempur PLA pada bulan lalu dan merupakan serangan yang ke-16 tahun ini.

Mengutip South China Morning Post, para pengamat mengatakan keberadaan pesawat China itu dimaksudkan untuk berlatih dan siap menyerang di masa depan.

Langkah ini juga mengirim peringatan kepada AS agar tidak mendukung pulau itu.

Menanggapi serangan PLA baru-baru ini, AS juga telah mengirim banyak pesawat tempur, sebagian besar pesawat pengintai melalui wilayah udara Taiwan, termasuk enam pesawat pada hari Senin.

Baca Juga: Atas Tuduhan 'Pembunuhan dan Terorisme', Iran Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Trump Atas Kematian Soleimani, Bahkan Minta Bantuan Interpol!

Inisiatif Probing SCS, sebuah think tank Universitas Peking, mengatakan operasi AS mungkin dimaksudkan untuk memantau aktivitas militer China di Selat Bashi dan Laut China Selatan.

Kementerian pertahanan Taiwan menekankan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas pergerakan di udara dan laut di sekitar Taiwan dan meminta masyarakat untuk tetap tenang.

Akan tetapi, Su Chi, mantan sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional Taiwan, mengatakan dia prihatin dengan situasi saat ini.

"Mengingat ketidakseimbangan militer antara Taiwan dan China, tidak adanya dialog lintas selat dan tidak ada mekanisme (komunikasi efisien) antara AS dan daratan, saya khawatir tentang situasi ini karena apa pun bisa terjadi," kata Su kepada South China Morning Post.

Baca Juga: 5 Resep Labu Siam Tumis yang Patut Anda Coba! Yuk Intip Caranya Masak!

Su juga mengatakan dia sangat prihatin dengan tindakan pertahanan Taiwan yang baru-baru ini diusulkan oleh senator Josh Hawley, dengan mengatakan hal itu mungkin memberi harapan palsu kepada otoritas pulau itu tentang kemungkinan AS datang untuk menyelamatkan mereka.

Sebelumnya, Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan, China lebih baik fokus memerangi virus corona baru yang bangkit kembali di Beijing dibanding "mengganggu" Taiwan dengan latihan militer di dekat pulau yang Tiongkok klaim sebagai wilayahnya.

Menurut militer Taiwan, pesawat tempur dan pembom Angkatan Udara China telah memendekati zona identifikasi pertahanan udara Taiwan setidaknya delapan kali dalam dua minggu terakhir.

"China sangat besar, dan tidak pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk berurusan dengan Taiwan.

Baca Juga: Padahal Digadang-gadang Kekuatan MIliternya Lebih Hebat, Kini China Malah Ingin Tak Ada Lagi Bentrokan di Perbatasan Usai 'Disemprot' India

"China selalu, dengan epidemi yang begitu serius, mengirim pesawat dan kapal mereka di sekitar Taiwan, benar-benar mengganggu Taiwan," kata Su.

Dia menambahkan, Taiwan hanya ingin menjadi kontributor perdamaian regional.

"Saat ini, tampaknya gelombang kedua sedang terjadi di Beijing.

"China, sebagai negara besar, harus meletakkan kekuatan nasionalnya dalam menjaga orang, mengurangi dampak epidemi, dan menjaga perdamaian regional.

Baca Juga: Perketat Aturan Belanja Online, Pemerintah Resmi Terapkan Aturan Agar Beberapa E-Commerce Ini Pungut PPN 10% Per 1 Agustus, Belanja Online Jadi Lebih Mahal

"Itu akan lebih baik," ujarnya Selasa (23/6), seperti dikutip Reuters.(*)

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul "China versus Taiwan makin panas, pengamat: Ini mengkhawatirkan, apa pun bisa terjadi"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait