Atas Tuduhan 'Pembunuhan dan Terorisme', Iran Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Trump Atas Kematian Soleimani, Bahkan Minta Bantuan Interpol!

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Masih ingat berita kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani beberapa waktu lalu?

Karena kematian salah satu jenderal terbaik Iran yang disebabkan oleh serangan tak berawakyang diperintahkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, hubungan kedua negara menjadi memanas.

Iran pun berulang kali melakukan aksi balasan.

Salah satunya menyerang Pangkalan Udara milik Amerika Serikat.

Baca Juga: Sudah Infeksi 10 Juta Orang dan Ada Setengah Juta Kematian, WHO: Kondisi Terburuk Pandemi Virus Corona Belum Terjadi

Dan puncaknya adalah Iran dilaporkan mengeluarkansurat perintah penangkapan untuk presiden AS tersebut.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Selasa (30/6/2020),Iran telah mengeluarkan surat perintah penangkapan dan meminta Interpol membantu menahan Presiden AS Donald Trump.

Tak hanya menghadapi bahaya penangkapan, Trumpjuga dituduh menjadi biang dari ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat sejak Trump secara sepihak menarik Amerika dari perjanjian nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.

Baca Juga: Lagi-lagi dari China, Setelah Virus Corona yang Diduga dari Kelelawar, Kini Ada Virus Flu Baru yang Dibawa oleh Babi, Ilmuwan: Berpotensi Jadi Pandemi!

Bahkan tak hanya Trump yang mendapat surat penangkapan dan tuduhan tersebut.

Jaksa Teheran Ali Alqasimehr mengatakan Trump dan lebih dari 30 lainnya yang dituduh Iran terlibat dalam aksi penyerangan pada 3 Januari 2020 yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad.

Di mana mereka semua akan menghadapi 'tuduhan pembunuhan dan terorisme,' kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah melaporkan.

Alqasimehr tidak menjelaskan profil orang lain selain Trump, tetapi ia menekankan bahwa Iran akan terus mengejar penuntutan tersebut.

Bahkan setelah masa jabatan Trump berakhir.

SementaraInterpol, yang berbasis di Lyon, Prancis, belum menanggapi hal ini.

Sebab, untuk menangkap Trump dan orang-orang lainnya, harus ada suratpenangkapan tingkat tertinggi yang dikeluarkan oleh Interpol.

Karena belum ada laporanlanjutan, pemerintah setempat akhirnya melakukan penangkapan atas nama negara yang memintanya.

Pemberitahuan tidak dapat memaksa negara untuk menangkap atau mengekstradisi tersangka.

Baca Juga: Sekolah Dibuka Lagi dan Baru Mau New Normal, Justru Kasus Virus Corona di Dunia Meningkat Tajam, Ada Lebih dari 100.000 Kasus per Hari!

Tetapi dapat menempatkan pemimpin pemerintah di tempat dan membatasi perjalanan tersangka.

Setelah menerima permintaan, Interpol pun bertemu dengan komite dan membahas apakah akan membagikan informasi atau tidak dengan negara-negara anggotanya.

Belum jelas bagaimana sikap Interpol.

Sebelumnya, Presiden Trump memang memerintahkan serangan dan menewaskanSoleimani.

Saat itu,Soleimani sedang mengawasi pasukan Quds ekspedisi Pengawal Revolusi di dekat Bandara Internasional Baghdad.

Selain itu,Presiden Trump mengatakan Soleimani berencana 'meledakkan' kedutaan AS di Baghdad.

Baca Juga: Sudah Jaga Jarak, Pakai Masker, dan Cek Suhu, Nyatanya 2 Siswa SD Langsung Positif Covid-19, Padahal Baru 1 Hari Masuk Sekolah Kembali

Artikel Terkait