Sederetan armada bus sudah siap untuk mengadakan perjalanan keliling pulau dengan melakukan beberapa perhentian untuk foto bersama di tempat-tempat yang bersejarah semasa perang.
Dimanfaatkan mafia Jepang
Sebaliknya, pengunjung yang datang ke bukit tempat bunuh diri di Saipan untuk mencari kerangka seringkali tinggal selama lebih dari beberapa minggu.
Soalnya, pencarian di lokasi maut yang kini ditumbuhi tanaman tropis lebat sungguh sulit.
Namun, berkat pemandu bayaran, orang Chamorro, yakni pribumi setempat, para pengumpul tulang belulang itu berhasil menemukan lokasi yang diinginkan.
Ditemukanlah bekas-bekas pengeboman, puing-puing tank, meriam yang berkarat yang berada di balik semak-semak sehingga nyaris tak kelihatan, dan pantai yang berada di bawah karang maut.
Orang-orang yang usil mengatakan bahwa penduduk setempat sengaja mengimpor tulang belulang dari pulau-pulau tetangga untuk menggairahkan pariwisata tulang belulang.
Meskipun demikian, orang-orang Jepang yakin bahwa mereka tidak keliru mengidentifikasi si mati lewat ciri-ciri yang ditemukan di sekitar tulang belulang itu atau lewat peninggalan senjata dan alat-alat masak.