Intisari-Online.com - Sebuah insiden berdarah terjadi berupa pembantaian di atas KM Mina Sejati, Sabtu (17/8/2019) yang dilakukan oleh tiga pelaku terhadap rekan sesama ABK yang sedang tidur.
Hingga saat ini belum dipastikan motif serta jumlah korban, sebab 23 anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati masih belum diketahui keberadaannya.
Lebih dari 75 tahun lalu, kisah pembantaian kapal juga pernah terjadi dengan awak kapal Tjisalak. Puluhan orang dibantai dengan cara tak manusiawi dan tanpa ampun oleh tertara Jepang.
Berikut ini kisahnya.
SS Tjisalak adalah kapal angkut Belanda seberat 5.787 ton dengan akomodasi penumpang yang dibangun pada 1917 untuk Jalur Jawa-Cina-Jepang.
Kapal ini digunakan oleh Sekutu selama Perang Dunia II untuk mengangkut pasokan melintasi Samudra Hindia antara Australia dan Ceylon.
Pada 26 Maret 1944, dia ditorpedo dan ditenggelamkan oleh kapal selam Jepang I-8 saat bepergian tanpa dikawal.
Awak kapal barang itu kemudian dibantai dalam kejahatan perang angkatan laut yang terkenal.
KOMENTAR