Penulis
Intisari-online.com -Berikut adalah perkembangan terbaru Covid 23 Juni 2020.
Tercatat ada 9.218.910 kasus virus Corona di seluruh dunia.
Dari seluruh kasus tersebut, ada 474.972 kematian dengan pasien sembuh 4.962.233.
10 besar negara dengan pasien Corona terbanyak antara lain Amerika, Brasil, Rusia, India, Inggris, Spanyol, Peru, Chili, Italia dan Iran.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kekurangan Fluoride dan Cara Mengatasinya
Sementara itu di tengah banyak negara yang kesulitan menangani pandemi Covid-19, Thailand menjadi satu dari sedikit negara yang berhasil sejauh ini.
Pencapaian ini boleh disebut luar biasa, karena di bulan Januari lalu, Thailand menjadi negara pertama di luar China yang melaporkan adanya kasus corona.
Thailand bersama dengan Laos, Kamboja, Myanmar dan Vietnam memiliki jumlah kasus yang relatif kecil, meski memiliki jumlah penduduk yang padat dan berbatasan langsung dengan China.
Tanarak Plipat, Wakil Direktur Jenderal Departemen Penanganan Penyebaran Penyakit, sekaligus pejabat tertinggi yang menangani virus corona, mengatakan Thailand termasuk dalam kategori tinggi karena banyaknya turis yang datang dari China.
"Mereka berpikiran kami adalah negeri paling berisiko karena begitu banyaknya turis dari Hubei yang melakukan perjalanan ke Thailand," kata Dr Plipat.
Pada Maret lalu, Thailand menyatakan keadaan darurat dan meminta warga tidak keluar rumah dan jam malam diberlakukan.
Kegiatan bisnis diperintahkan untuk berhenti dan banyak kekhawatiran mengenai virus yang menyebar dengan cepat tersebut.
Namun bukannya tinggal di rumah, seorang relawan Aksorn Boosamsai malah pergi mengunjungi Klong Toey, salah satu perkampungan paling kumuh di Bangkok.
Baca Juga: Herbal Antihistamin Alami Sebagai Obat Biduran Tradisional yang Ampuh
Kepada ABC News, perempuan berusia 52 tahun tersebut mengungkapkan dia sebenarnya takut.
"Namun saya pikir membantu komunitas adalah salah satu tugas saya," kata dia.
Aksorn adalah satu dari relawan yang pada umumnya perempuan dan sudah dibekali dengan pengetahuan kesehatan mendasar.
Mereka membantu menemukan kasus COVID-19, membawa mereka yang memilik gejala untuk dites, serta meluruskan berbagai informasi yang tidak benar mengenai virus corona.
"Selama masa puncak bulan Maret dan April, saya mengunjungi komunitas setiap hari," kata Aksorn, sambil menambahkan ia memastikan dirinya sudah dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri).
"Saya memberikan mereka masker, hand sanitizer, dan mengajar warga bagaimana mencuci tangan," katanya.
Para relawan ini memainkan peran penting karena sejauh ini kasus di Thailand hanya sekitar 3.000 orang dengan jumlah kematian 58 orang.
Yang membantu Thailand dalam menangani virus corona adalah pengalaman sebelumnya dalam menangani wabah SARS dan MERS.
Tapi ini bukan satu-satunya alasan.
"Kami memiliki sistem kesehatan publik yang sangat kuat, dan di bulan pertama kami berhasil melakukan dua hal penting," jelas Dr Plipat.
Dr Plipat mengatakan ada juga "kerja sama yang baik" dari masyarakat, yang semuanya menaati aturan, dan mengikuti petunjuk dari pemerintah.
Mantan dubes James Wise menambahkan sistem layanan kesehatan publik membuktikan kekuatan di Thailand, selain dibantu faktor budaya.
Baca Juga: Marah Besar ke China, Rakyat India Ingin Boikot Hape China: Sanggupkah Mereka?
"Warga Thailand dengan cepat pakai masker, bila merasa tidak sehat atau merasa akan tertular," kata Wise.
"Ketika orang Thailand saling menyapa, mereka tidak berjabat tangan, mereka tidak saling cium pipi.
"Mereka hanya mensedekapkan tangan di dada dan menunduk."(*)
Idul Adha di Tengah Pandemi
Kementerian Pertanian ( Kementan) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 0008/SE/PK.320/F/06/2020 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Nonalam Covid-19.
Sebagaimana diketahui, umat muslim akan merayakan hari raya Idul Adha 1441 H pada 31 Juli nanti.
Dalam SE tersebut, Kementan menekankan pelaksanaan kurban dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Dikutip dari lembaran SE tersebut, Rabu (23/6/2020), hal ini bertujuan untuk mencegah penularan atau penyebaran Covid-19.
Di samping itu, Kementan juga memberikan rekomendasi terhadap kegiatan penjualan hewan kurban dan pemotongan hewan kurban yang aman Covid-19.
Kementan menekankan mitigasi risiko terhadap kegiatan kurban terutama pada tahap penjualan dan pemotongan hewan kurban.
Aktivitas yang dilakukan pada tahapan mitigasi tersebut yaitu jaga jarak, penerapan hygiene personal, pemeriksaan kesehatan awal dan pelaksanaan kebersihan dan sanitasi.
Sementara itu, kegiatan kurban membutuhkan pembinaan dan pengawasan dari pemerintah, dinas pertanian di tingkat kabupaten dan kota serta instansi terkait lain.
Baca Juga: Coba Bakar Daun Salam dan Hirup Uapnya, Ini Akan Terjadi pada Anda!
Selain itu, masyarakat atau organisasi keagamaan dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan tersebut harus berkoordinasi dengan instansi yang membidangi fungsi kesehatan dan instansi yang membidangi fungsi keagamaan.
(Dian Erika Nugraheny)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Relawan Perempuan, Salah 1 Kunci Sukses Thailand Tangani Covid-19" dan "Kementan Keluarkan Rekomendasi Kegiatan Kurban di Masa Pandemi Covid-19"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini