Find Us On Social Media :

Pil KB hingga Paracetamol, Ternyata Sebagian Obat Punya Efek Samping Bagi Kepribadian Seseorang, Ini yang Dikatakan Para Ahli

By Khaerunisa, Minggu, 21 Juni 2020 | 19:15 WIB

(ilustrasi) Obat

Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Malaysia Legalkan Pernikahan Usia Dini: Usia 12 Tahun Sudah Boleh Menikah! 'Ini Hukum Adat'

"Perasaan gembira dalam kesuksesan orang lain sangat penting, itu adalah pendorong untuk membangun hubungan, untuk membangun keintiman dan kedekatan," katanya.

Perubahan ini terjadi di kehidupan nyata maupun di laboratorium.

“Saya mendapatkan banyak email yang mengatakan,“ Saya sudah lama menggunakan (parasetamol), dan saya merasa saya juga mengalami gangguan emosional ini, ”kata Dominik.

Tidak dikatakan bahwa seseorang menjadi psikopat karena sebuah pil, namun juga pada leaflet peringatan obat tidak disebutkan perubahan emosional yang mungkin datang dari obat penghilang rasa sakit.

Baca Juga: Walau Tak Pernah Mandi, Wanita Suku Himba Diakui Sebagai Wanita Terindah di Afrika, Begini Rahasia Mereka Menjaga Kecantikan Tubuh

Dr Beatrice Golomb, seorang profesor kedokteran internal di University of California San Diego, telah melihat keengganan industri farmasi untuk mengatasi efek samping perilaku pada jarak dekat dalam pekerjaannya pada statin.

Statin, yang digunakan oleh sebanyak delapan juta orang dewasa di Inggris untuk menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung, dapat meningkatkan agresi, dan bukan hanya sedikit, kata Dr Golomb.

Dia melihat pasien beralih dari lelaki baik hati menjadi 'maniak' dalam semalam.

Meskipun perubahan paling akut tampaknya terjadi pada pria, penelitiannya menunjukkan wanita pascamenopause yang menggunakan statin lebih cenderung menunjukkan peningkatan tingkat agresi.