Advertorial

Walau Tak Pernah Mandi, Wanita Suku Himba Diakui Sebagai Wanita Terindah di Afrika, Begini Rahasia Mereka Menjaga Kecantikan Tubuh

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com -Juga dikenal dengan nama 'suku merah', Suku Himba adalah suku yang berasal dari Namibia utara.

Wanita dari SukuHimba diakui sebagai yang paling indah di seluruh Afrika.

Suku itu memiliki populasi yang hanya berjumlah sekitar 50 ribu.

Bukan hanya itu saja, kebiasaan suku Himba di Namibia membuatnya semakin dikenal di mancanegara.

Baca Juga:Duh, Tradisi Suku Ini Membiarkan Anak Gadisnya Berhubungan Intim dengan Banyak Pria untuk Temukan Cinta Sejati, Bahkan Hingga Kini!

Ya, suku Himba dikenal dengan penduduknya yang tidak mandi dengan air.

Hal ini karena lingkungan tempat tinggal mereka menjadi tempat paling ekstrim di bumi dengan iklim gurun yang membuat wilayah tersebut mengalami kekurangan air.

Karena tidak mandi dengan air, sebagai gantinya mereka mengoleskan tubuh mereka dengan Otjize.

Mentega dan oker merah yang dapat menjaga kulit mereka agar terlindungi dari matahari dan serangga.

Baca Juga:(Foto) Ini Dia Potret Suku Korowai, Suku Kanibal Terakhir Di Dunia, Masih Menjaga Alam Papua Dengan Baik

Mereka memilih warna merah karena adanya sebuah kepercayaan yang mengatakan bahwa warna merah adalah simbol dari Bumi dan darah.

Otjize dibuat dengan cara menghancurkan batu oker merah menjadi potongan-potongan kecil.

Kemudian, pecahan tersebut dicampur dengan lemak dan mentega yang telah dipanaskan menggunakan asap.

Baca Juga: Saat Kim Jong-un Eksekusi Jenderalnya dengan Melemparnya ke Tangki Berisi Ratusan Piranha Impor dan Intel Inggris Hanya Berkomentar: 'Alasan Klasik'

Lapisan merah yang terdapat dalam oker dapat membantu melawan radiasi matahari yang menyengat, sekaligus menjaga kulit tetap lembap.

Wanita suku Himba menyakini bahwa hanya dengan menggunakan otjize, tubuh mereka akan tetap bersih tanpa harus mandi dengan air.

Tidak hanya pada tubuh saja, wanita suku Himba juga menggunakan otjize di bagian rambut.

Baca Juga: Pasca Bentrokan yang Tewaskan 20 Tentara India, China Malah Tuduh Indialah yang Sengaja Memprovokasi Mereka, 'Kami Berniat Negosiasi'

Sebelum dilumuri dengan otijize, rambut para wanita harus dibentuk seperti kepangan.

Tidak hanya untuk mempermudah pemakaian otjize, kepangan tersebut juga digunakan sebagai penanda status mereka.

Bagi wanita yang belum menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya menjadi dua.

Baca Juga: Picu Ketegangan Terus Menerus, Kim Jong-un Menantang Perang Korea Selatan untuk menarik Perhatian Donald Trump?

Sedangkan untuk wanita yang telah menikah, mereka akan membagi kepangan rambutnya dalam jumlah banyak.

Hal ini juga berlaku bagi pria dari suku Himba.

Baca Juga: Kejam, Tidak Hanya Membabi Buta Berusaha Merebut Tepi Barat, Semua Buku Teks Israel Sama Sekali Tidak Tuliskan Mengenai Palestina, Layaknya Propaganda

Bagi pria yang belum menikah, mereka akan menata rambutnya seperti bentuk tanduk di kedua sisinya.

Sedangkan pria yang sudah menikah, mereka hanya menutup rambutnya dengan menggunakan penutup kepala dan tidak perlu mengubah bentuk rambutnya. (Nesa Alicia)

Artikel ini pernah tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul:Tidak Mandi, Wanita Suku Himba Tetap Dianggap Sebagai Wanita Terindah

Artikel Terkait