Advertorial

(Foto) Ini Dia Potret Suku Korowai, Suku Kanibal Terakhir Di Dunia, Masih Menjaga Alam Papua Dengan Baik

May N

Editor

Suku Korowai, suku kanibal di Papua diyakini merupakan suku kanibal terakhir di dunia, hidup berdampingan dengan alam Papua menjaga keseimbangan alam
Suku Korowai, suku kanibal di Papua diyakini merupakan suku kanibal terakhir di dunia, hidup berdampingan dengan alam Papua menjaga keseimbangan alam

Intisari-online.com -Papua adalah kepulauan di ujung timur Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa dan kebudayaan yang sangat indah.

Salah satu suku bangsa di Papua adalah suku bangsa Korowai, yang tinggal di wilayah Papua Barat selama 10.000 tahun.

Dilansir dari thesun.co.uk, jurnalis dan fotografer Italia, Gianlunca Chiodini telah menembus hutan liar Papua untuk bertemu dengan suku misterius ini.

"Aku benar-benar ingin mengunjungi salah satu suku bangsa asli dan paling terisolasi di dunia.

Baca Juga: Tengah Malam Intip Kamar Anaknya dari Lubang di Dinding, Seorang Ibu Ungkap Kisah Kelam Putrinya, Ternyata Sudah Menderita Selama 2 Tahun

"Suku Korowai hidup di jantung hutan hujan Papua, mereka belum terekspos kepada media, sehingga tradisi berumur ribuan tahun mereka masih terjaga."

Chiodini kemudian mendokumentasikan foto-foto suku Korowai saat dia berkunjung di sana.

Foto tersebut menunjukkan warga suku Korowai berpesta memakan serangga hidup; memperbaiki rumah mereka dengan tangkai-tangkai panjang; dan pemanah yang berburu untuk makan malam seluruh suku.

Karena masih terisolasi, suku Korowai tidak memiliki akses kepada pengobatan modern dan menyembuhkan diri dengan tanaman-tanaman dan ilmu sihir.

Baca Juga: Kevin Julio Ketagihan Tatoan: Ingat, Jangan Pernah Bikin 8 Tato Terlarang Ini Jika Tak Mau Bermasalah atau Dipenjara

Umumnya, harapan hidup anggota suku adalah di bawah umur 50 tahun.

Karena keterbatasan ilmu, suku Korowai percaya kematian berhubungan dengan setan 'Khakhua' yang mengambil nyawa manusia.

'Khakhua' menurut kepercayaan mereka, menyamarkan diri sebagai teman atau anggota keluarga untuk mendapat kepercayaan dari suku Korowai.

Setelah mereka lengah, 'Khakhua' dapat membunuh mereka.

Baca Juga: Gerakannya Gesit, Matanya Buta dan Berwarna Putih, Mutan 'Hewan Menjijikkan' Ini Muncul Kembali di Kuburan Setelah 60 Tahun Menghilang

Dari kepercayaan tersebut, mereka merasa perlu melindungi anggota suku dari siapapun yang mereka anggap sebagai 'Khakhua'.

Untuk melindunginya, mereka melakukan ritual kanibalisme kepada siapapun yang mereka anggap 'Khakhua'.

Setelah menangkap setan tersebut, suku Korowai akan membunuh korban 'Khakhua' dan memakan dagingnya.

Chiodini sendiri mengaku dia takut terhadap kanibalisme.

Baca Juga: Tak Ada Salahnya Coba Minum Air Madu dan Lemon Hangat saat Perut Kosong, 6 Manfaat Ini Akan Dirasakan Tubuh

"Beberapa sumber mengatakan jika Korowai masih mempraktikkan kanibalisme sampai hari ini.

"Antropologi lain mengatakan jika praktik tersebut sudah berhenti, tetapi hanya di abad ini saja.

"Namun pemanduku memperhitungkan jika masih ada orang-orang di hutan pedalaman Papua yang belum dihubungi, sehingga kanibalisme masih dilakukan."

Korowai hidup di rumah pohon yang tersusun dari tangkai-tangkai yang mereka temukan di hutan.

Baca Juga: Meski Menyehatkan, Anda Harus Berhenti Minum Susu Jika 9 Tanda Ini Terjadi pada Tubuh

Rumah mereka dibuat untuk melindungi dari roh jahat yang bersembunyi di bawah kanopi hutan.

Saat ini populasi Korowai mencapai angka 3.000, sebagian besar tidak mengetahui ada dunia di luar tempat mereka tinggal.

Korowai tidak mengerti peradaban barat sampai tahun 1970 ketika seorang antopolog melakukan perjalanan untuk mempelajari mereka.

Artikel ini merupakan saduran dari artikel di The Sun. Artikel asli dapat dibaca di sini

Artikel Terkait