Advertorial

Pasca Bentrokan yang Tewaskan 20 Tentara India, China Malah Tuduh Indialah yang Sengaja Memprovokasi Mereka, 'Kami Berniat Negosiasi'

Mentari DP

Editor

Juru bicara kementerian luar negeri Lijian Zhao menuduh pasukan India melakukan "provokasi yang disengaja" dalam bentrokan itu.
Juru bicara kementerian luar negeri Lijian Zhao menuduh pasukan India melakukan "provokasi yang disengaja" dalam bentrokan itu.

Intisari-Online.com - Dampak bentrokan mematikan yang terjadi antara tentara India dan tentara India pada Senin (15/6/2020) di LembahGalwan, perbatasan Himalaya, semakin panas.

Kini, China memberikan komentar resmi pertamanya.

Dilansir dari BBC pada Minggu (21/6/2020), tapi Juru bicara kementerian luar negeri Lijian Zhaomenuduh pasukan India melakukan "provokasi yang disengaja" dalam bentrokan itu.

Dalam serangkaian tweet, Zhao mengatakan Lembah Galwan berada di sisi China dari Line of Actual Control (LAC), perbatasan yang dibatasi antara dua kekuatan bersenjata nuklir.

Baca Juga: Dikritik Karena Adakan Kampanye dengan 19.000 Massa di Kota yang Alami Lonjakan 100% Kasus, 6 Staf Kampanye Trump Positif Covid-19

Dia mengatakan bentrokan itu terjadi pada saat ketegangan mereda setelah India menghancurkan infrastruktur yang dibangunnya di sisi China LAC pada Mei.

Lalu mereka menarik personel, menyusul kesepakatan antaratentaraChina dan India.

"Tetapi pada 15 Juni pasukan India sekali lagi melewati LAC untuk memprovokasi mereka dengan disengaja."

"Padahal saat itu, situasi di Lembah Galwan sudah mereda", kata Zhao.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok dan Ibadah Haji Mungkin Batal Karena Covid-19, Arab Saudi Kini Terancam Ditinggalkan Sahabat Karib Sekaligus Pelindungnya Ini

"Pasukan garis depan India bahkan dengan kejam menyerang para perwira dan prajuritChina yang pergi ke sana untuk bernegosiasi."

"Sehingga memicu konflik fisik yang sengit dan menyebabkan korban jiwa," katanya.

Selain itu, Zhao mengklaim India telah membangun jalan, jembatan, dan fasilitas lainnya di LAC di Lembah Galwan sejak April.

Apa pendapatPerdana Menteri India Narendra Modi?

Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modimenyalahkan China atas bentrokan itu.

Di mana kementerian luar negeri mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu (17/6/2020) yang mengatakan bentrokan itu dipicu setelah pihak China berusaha untuk membangun sebuah struktur di lembah Galwan di sisi LAC milik India.

Akibatnya20 tentara India terbunuh dalambentrokan di Lembah Galwan.

Sehingga kedua pihak menderita kerugian selama pertempuran.

Lalu pada Jumat (19/6/2020), Modi mengatakan tidak ada serangan ke wilayah India.

Sebabtidakada tentara asing yang melintasi perbatasan India.

"Tidak ada yang menyusup ke perbatasan kami, tidak ada orang di sana sekarang, dan juga tidak ada pos kami di sana," katanya.

Baca Juga: Jadi Korban Pertama yang Meninggal Karena Kondisi Covid-19 Langka, Kisah Bayi Usia 8 Bulan IniBerhasilSelamatkan Puluhan Anak Lainnya

Walau begitu, Modi bersumpah bahwa India akan mempertahankan perbatasannya dengan kekuatan militer jika perlu..

BahkanAngkatan bersenjata India telah diberi kebebasan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi wilayah India.

"Seluruh negara terluka dan marah pada langkah-langkah yang diambil oleh China," kata Modi.

"India menginginkan perdamaian dan persahabatan, tetapi menegakkan kedaulatan adalah yang terpenting."

Apa yang terjadi di Lembah Galwan?

Laporan-laporan media mengatakan kedua pasukan tentara itu bentrok di atas bukit pada ketinggian hampir 4.300 m di medan curam.

Akibatnya beberapa tentara jatuh ke sungai Galwan yang mengalir deras dalam suhu di bawah nol.

Setidaknya 76 tentara India dilaporkan terluka dan 20 lainnya tewas.

Sementara China belum merilis informasi tentang korbannya.

Pertempuran itu terjadi tanpa senjata api karena perjanjian 1996 yang melarang senjata dan bahan peledak dari daerah tersebut.

Baca Juga: Disebut Lebih Buruk dari Pandemi Virus Corona, 1 dari 3 Bencana Besar Ini Diprediksi Akan Terjadi dalam Beberapa Dekade ke Depan

Artikel Terkait