Find Us On Social Media :

Lakukan Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, 21 Orang Ini Malah Tolak Rapid Test, Akibatnya Bikin Susah Seluruh Warga di Desanya

By Mentari DP, Jumat, 12 Juni 2020 | 08:25 WIB

Rapid test virus corona.

 

 

Sementara satu warga mengaku pernah melakukan kontak. Warga itu pun bersedia menjalani rapid test Covid-19.

Hasilnya, nonreaktif.

Selain menolak rapid test Covid-19, 21 warga yang diduga melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 itu juga tak menjalani karantina mandiri.

"Sampai saat ini 21 warga yang tolak rapid test juga tidak menjalani karantina mandiri."

"Saya juga masih lakukan koordinasi dengan Camat Adonara," kata Taufik.

Taufik masih menunggu arahan dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Flores Timur terkait penolakan tersebut.

Ia berharap, 21 warga yang menolak itu mau menjalani rapid test dalam waktu dekat.

Akibat penolakan 21 warga itu berimbas kepada penduduk lain di Desa Sagu.

Sejumlah desa tetangga menutup akses jalan menuju dan keluar dari Desa Sagu.

Alasannya, warga desa tetangga takut dengan warga Desa Sagu yang melakukan kontak dengan pasien 02 positif Covid-19 di Flores Timur.

"Mereka palang (tutup) itu atas dasar surat imbauan dari Camat Kelubagolit," kata Taufik saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (11/6/2020).

Dan penutupan akses jalan itu mengganggu aktivitas perniagaan warga Desa Sagu.

Sebab, banyak warga Desa Sagu yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Waiwerang.

Baca Juga: Covid Hari Ini 11 Juni 2020: Ada 7,4 Orang di Dunia Terinfeksi Covid-19 hingga Begini Perkembangan Vaksin Covid-19