Advertorial

Bak Petir di Siang Bolong, Pemilik Bengkel Ini Kaget Lihat Tagihan Listriknya Capai Rp20 Juta, Begini Penjelasan Pihak PLN

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Akhir-akhir ini, beberapa warga mengeluh mengenai tagihan listrik.

Sebab di tengah pandemi virus corona (Covid-19) seperti ini, dilaporkan tagihan listrik malah naik.

Contohnya apa yang dialamiTeguh Wuryanto (56).

Dilansir dari kompas.com pada Kamis (11/6/2020),Teguh merupakan seorangpemilik bengkel las asal Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Soekarno Sempat Marah Hingga Melempar Asbak, Apa yang Sebenarnya Terjadi Dibalik Kelahiran Supersemar Itu?

Dia menjadi salah satu orang yang mengeluh mengenai tagihan listrik.

Bagaiamana tidak,tagihan listriknya yang melonjak hingga hampir mencapai 20 kali lipat.

Teguh mengaku mendapatkan tagihan listrik rekening Juni sebesar Rp20,1 juta dari PT PLN (Persero).

Padahal, pada bulan sebelumnya tagihan listrik yang didapat hanya menapai Rp1,2 juta.

Baca Juga: Makmur Bersama, Presiden China Xi Jinping Yakinkan Kelompok Muslim Bahwa Tidak Ada Satu pun Warga yang Akan Ditinggalkan

Merespons hal tersebut, Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril mengatakan, hal tersebut diakibatkan adanya kerusakan alat penyimpanan energi yang dikenal dengan kondensantor atau kapasitor.

Bob menjelaskan, jenis kegiatan seperti las yang dilakukan oleh Teguh, sering kali mengakibatkan adanya ketidakstabilan tegangan listrik.

Ia mengatakan diperlukan kapasitor untuk menyimpan dan menstabilkan tegangan listrik tersebut.

Kapasitor sendiri menghasilkan daya reaktif (kVarh) yang biayanya berbeda dengan tarif listrik pada umumnya, yakni kWh.

"Berdasarkan tarif pemerintah, itu ada selisih yang ditetapkan yang harus dibayar kompensasi," ujar Bob dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).

Lebih lanjut Bob menyebutkan, kapasitor yang dimiliki oleh Teguh mengalami kerusakan. Sehingga, mengakibatkan adanya kebocoran daya kVarh.

"Pada saat itu alat kompesasinya rusak. dia enggak sadar rusak," katanya.

Bocornya kVarh mengakibatkan adanya melonjaknya tagihan yang perlu dibayarkan Teguh.

Baca Juga: 6 Tahun Menghilang, Pemerintah Malaysia Terapkan Persyaratan Aneh Bagi Siapapun yang Mau Cari Pesawat MH370, Bikin Pihak Lain Ogah Ikutan

Dengan demikian, Bob menegaskan, Teguh tetap diwajibkan untuk membayar tagihan yang telah dikeluarkan pihaknya.

"Pemilik sendiri sudah klarifikasi."

"Walaupun begitu tetap kita berikan solusi. Harus bayar. Kehidupan jalan terus," ucapnya.

Sebelumnya, Teguh juga sudah mengakui adanya kebocoran disebabkan alat berupa kapasitor yang sudah rusak dan tidak berfungsi.

Kebocoran daya reaktif itu terdeteksi setelah meteran listrik diganti ke meteran digital.

Namun, Teguh menyesalkan pihak PLN yang tidak memberikan sosialisasi terkait dengan alat kapasitor tersebut saat mengganti meteran listriknya.

“Harusnya disurvei dulu ya."

"Kalau kapasitor saya rusak dan meteran digital sensitif."

"Karena namanya orang jualan harus memberikan pelayanan. Mereka asal main ganti,” ujar Teguh.

(Rully R. Ramli)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Tagihan Listrik Pemilik Bengkel Capai Rp 20 Juta, Ini Penjelasan PLN")

Baca Juga: Bukan Soal Laut China Selatan Lagi, Tapi NATO Sebut China Semakin Dekat Dengan Barat,'Jangan Abaikan Kebangkitan China!'

Artikel Terkait