Advertorial
Intisari-Online.com - Negara China dikenal sebagai negara komunis.
Dalam istilah politik, negara komunis mendeskripsikan bentuk pemerintahan suatu negarayang menganut sistem satu partai yang berkuasa.
Lalu pertanyannya bagaimana dengan etnisminoritas di sana?
Nah, baru-baru ini,Presiden Cihna Xi Jinping berusaha meyakinkan etnis minoritas bahwa mereka adalah bagian dari program "kemakmuran bersama" Beijing.
Hal itu diungkapkan Xi saat melakukan kunjungan ke salah satu daerah termiskin di negara itu, Wuzhong, seperti dilansir dari kompas.com pada (11/6/2020).
MelansirSouth China Morning Postyang mengutip laporan media milik pemerintah China, Wuzhong, merupakan daerah otonom Ningxia Hui, yang menjadi rumah bagi etnis minoritas Muslim Hui di barat laut negara itu.
"Mengunjungi komunitas perumahan Jinhuayuan, tempat orang-orang dari beberapa kelompok etnis hidup bersama, Xi mengatakan tidak ada satu kelompok etnis minoritas pun yang ditinggalkan di gedung negara dari masyarakat yang cukup makmur dalam segala hal," lapor kantor berita resmiXinhua.
"Ini melambangkan tradisi yang baik dari bangsa China dan kekuatan besar dari sistem sosialis dengan karakteristik China untuk memungkinkan warga dari semua kelompok etnis untuk berjalan beriringan ke dalam masyarakat yang cukup makmur," kata Xi.
Xi juga berbicara tentang pengentasan kemiskinan, melindungi lingkungan, dan pemerintahan yang bersih saat dia berada di Ningxia.
Dia sering menggunakan tur regional untuk memastikan stabilitas di wilayah mereka karena China menghadapi lingkungan internasional yang semakin bergejolak.
Presiden membuat pernyataan serupa tentang kesatuan etnis bulan lalu ketika dia meminta suku Maonan di wilayah Guangxi Zhuang selatan untuk terus meningkatkan standar hidup mereka setelah mereka secara resmi naik di atas garis kemiskinan.
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Yakinkan kelompok Muslim, Xi Jinping: Tak ada satu pun warga yang akan ditinggalkan")