Find Us On Social Media :

Jadi Daerah Paling Parah Terdampak Pandemi Corona di Italia, Lebih dari Setengah Penduduk Provinsi Ini Punya Antibodi Covid-19, Nyaris Memenuhi Angka 'Herd Immunity'

By Khaerunisa, Rabu, 10 Juni 2020 | 14:10 WIB

Ilustrasi virus corona di Italia.

Intisari-Online.com - Italia menjadi salah satu negara teratas yang paling parah terdampak pandemi Covid-19 di seluruh dunia.

Italia mencatatkan hampir 34.000 kematian dan sekitar 235.000 kasus terkonfirmasi.

Mengutip Daily Mail (10/6/2020), baru minggu lalu negara ini bergerak ke tahap akhir dalam mengurangi pembatasan lockdown.

Di Italia sendiri, salah satu daerah terparah adalah provinsi Bergamo, yang pertama kali terdeteksi kasus Covid-19 pada bulan Februari.

Baca Juga: Kabar Baik! Dokter Paling Top di Italia Sebut Virus Corona Telah Kehilangan Potensinya dan Melemah Karena Beberapa Bukti Ini

Setelahnya, daerah tersebut menerapkan penguncian ketat yang telah 'menghancurkan' perekonomiannya.

Setelah berbulan-bulan berlalu dan banyaknya kasus Covid-19 menghantam provinsi tersebut, kini ditemukan lebih dari setengah penduduk Provinsi Bergamo memiliki antibodi Covid-19, yang mana masih menjadi perdebatan tentang perlindungan apa yang antibodi berikan.

Tes darah terhadap 9.965 penduduk antara 23 April dan 3 Juni, menunjukkan bahwa 57 persen memiliki antibodi yang menunjukkan mereka telah melakukan kontak dengan virus corona, sebuah survei menunjukkan.

Baca Juga: Bebas Virus Corona, Selandia Baru Langsung Terapkan Kehidupan Normal Kembali Setelah Tak Ada Kasus Baru Covid-19 dalam 17 Hari Berturut-turut

Sementara itu, otoritas kesehatan di Bergamo mengatakan hasil itu didasarkan pada sampel 'acak' yang 'cukup luas' untuk menjadi indikator yang dapat diandalkan tentang berapa banyak orang yang telah terinfeksi di provinsi tersebut, yang mana merupakan provinsi yang menjadi pusat penyebaran wabah di Italia.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, dinas kesehatan Bergamo mengatakan bahwa sebagian besar dari sampel itu adalah penduduk di daerah yang paling parah dilanda pandemi Covid-19.

Seiring dengan studi ini menunjukkan lebih dari setengah jumlah penduduk memiliki antibodi, ia juga menunjukkan bahwa area tersebut mendekati 'herd immunity', yang menurut para ahli mungkin berada di angka 60-65 persen.

Baca Juga: Jaga Komitmen Pemerintah, Ini Metode TOSS yang Bisa Bantu Atasi Sampah di Pedesaan dan Daerah 3T

Herd immunity merupakan kondisi ketika cukup banyak orang menjadi kebal terhadap suatu penyakit, melalui vaksinasi atau paparan sebelumnya, yang tidak dapat lagi menyebar secara signifikan di antara penduduk lainnya.

Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa antibodi ditemukan pada lebih dari 30 persen dari 10.404 operator kesehatan yang diuji walaupun mereka umumnya dianggap lebih berisiko daripada orang lain.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada awal Mei, lembaga statistik nasional ISTAT mengatakan jumlah kematian di Bergamo naik 568% pada Maret dibandingkan dengan rata-rata 2015-2019, menjadikannya kota Italia yang paling parah dalam hal kematian.

Rumah sakitnya dipenuhi oleh orang-orang yang terinfeksi, sementara kamar mayat tidak dapat mengatasi membludaknya kematian, konvoi truk tentara yang membawa orang mati menjadi simbol mengerikan pandemi global.

Baca Juga: Kemiskinan Meningkat dan Harga Obat Melejit, Korea Utara Terancam Bencana Kelaparan, Pakar PBB: '10.000.000 Orang Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan'

Provinsi Bergamo telah melaporkan 13.609 kasus virus korona, data resmi menunjukkan pada hari Senin kemarin.

ISTAT dan kementerian kesehatan telah meluncurkan kampanye pengujian darah nasional, yang bertujuan untuk menguji sampel yang representatif dari sekitar 150.000 orang untuk memahami tingkat epidemi Covid-19 Italia.

Italia telah melaporkan hampir 34.000 kematian akibat virus korona, dengan sekitar 235.000 kasus dikonfirmasi.

Wilayah Lombardy, yang meliputi Bergamo, telah mencatat lebih dari 16.000 kematian.

Baca Juga: Tanda-tanda Peradaban Alien yang Coba Menghubungi Bumi? Ilmuwan Temukan Pola Berulang dari 'Suara Misterius' yang Telah Lama Menimbulkan Kebingungan