Ya, selama dunia farmasi belum berhasil menemukan cara untuk mencegah suatu penyakit mematikan menyerang manusia, maka terapi plasma darahlah yang kerap menjadi andalan.
Seperti saat ini, saat wabah Covid-19 menginfeksi 4.354.559 jiwa manusia dengan 293.037 di antaranya harus meninggal dunia.
Sampai kelak vaksin Covid-19 ditemukan, maka terapi plasma darah menajdi salah satu garda terdepan untuk menangani wabah virus corona.
Terapi plasma darah kini tengah "timbul" kembali setelah sekian lama "tenggelam".
Ibarat sebuah genset, menurut dr Theresia Monica R., Sp.AN., KIC., MSi, yang akan diingat dan digunakan ketika listrik padam namun kemudian 'dilupakan' saat aliras listrik kembali mengalir.
"Terapi plasma darah kini sedang mendapat perhatian karena ketiadaan vaksin aktif untuk Covid-19," Zoominar GridHealth x Intisari Talk yang mengangkat tema Terapi Plasma Darah untuk Solusi Pengobatan Covid-19 Kamis (7/5/20) sore.
Baca Juga: Peringatan Buat Mereka yang Banyak Makan Daging: Awas, Plasma Darah Bisa Jadi Seperti Susu