Find Us On Social Media :

Corona Belum Usai, Amerika Harus Bersiap Hadapi Serangan Lebah Pembunuh, Asalnya Lagi-lagi Akan Bikin Trump Berang

By Mentari DP, Senin, 4 Mei 2020 | 10:00 WIB

Lebah raksasa Asia.

Intisari-Online.com - Seluruh dunia tengah menghadapi penyebaran virus corona (Covid-19) sejak awal tahun 2020 ini.

Tak terkecuali Amerika Serikat.

Siapa yang menyangka bahwa negara adikuasa ini justru menjadi negara dengan kasus positif dan kasus kematian terbanyak akibat virus corona.

Apalagi asal muasal virus ini jauh dari AS, yaitu di Wuhan, China.

Baca Juga: Kacau Balau, Ada 1 Juta Kasus Virus Corona di AS, Tapi Warga Unjuk Rasa Minta Lockdown Dicabut hingga Trump Malah Fokus Kampanye

Seolah belum usai, Amerika Serikat diduga akan mengalami masalah lain.

Dilansir dari nypost.com pada Senin (4/5/2020), para ahli telah memperingatkan bahwa lebah raksasa Asia pemakam daging yang mematikan baru-baru ini muncul untuk pertama kalinya di AS.

Tepatnya di negara bagian Washington.

Kenapa para ahli khawatir?

Sebab 'lebah pembunuh' ini pernah membunuh hingga 50 orang per tahun di Jepang.

Baca Juga: Ditelantarkan Selama 3 Jam, Bayi 1 Bulan yang Diduga Pasien Covid-19 Meninggal, 'Perawat Kaget Lihat Anak Saya Sudah Membeku'

Dan yang membuat khawatir adalah fakta bahwa semua orang menganggap lebah Asia itu 'bukan masalah besar'.

"Saya pernah melapor kepada NYPD pada tahun 2012 tentang lebah ini," kata pensiunan peternak lebah Anthony "Tony Bees" Planakis.

"Tapi mereka merasa itu bukan masalah besar."

Padahal menurut Planakis, serangga itu mengerikan dan berbahaya bagi manusia.

Hornet, jenis lebah yang terbesar di dunia dengan panjang lebih dari 2 inci, pertama kali terlihat di Washington pada bulan Desember 2019.

Dilaporkan lebah tersebut kemungkinan pergi ke Amerika Serikat dengan kapal dari China.

Melihat hal ini, Planakis memprediksi bahwa lebah-lebah pembunuh itu akan tiba di negara bagian Timur setidaknya dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Lalu Planakis menjelaskan bahwa lebah-lebah pembunuh itu juga menyukai ruang hijau kota.

Itu adalah kemungkinan tempat mereka berkoloni.

Dan ada banyak tempat seperti itu di New York City dan negara bagian Amerika Serikat lainnya.

Contoh tempat seperti Bronx Botanical Gardens sangat ideal karena ada banyak ruang terbuka dan banyak makanan.

Lalu taman pada umumnya akan menarik bagi lebah raksasa.

Ada juga tempat-tempat yang sangat urban seperti Manhattan karena mereka cenderung bersarang di tanah atau menggali kayu yang lapuk.

Baca Juga: Bayar Rp2 Juta, Pasutri Ini Sembunyikan Mobil di Dalam Truk Demi Mudik ke Lampung, Ketahuan di Pelabuhan Merak

 

"Kita harus waspada," ucap seorang peternak lebah di Manhattan, Andrew Cote.

"Ketika mereka sampai di Pantai Timur, maka mereka bisa berakhir di belakang truk seseorang."

"Dan tentunya akan sampai kota dalam empat hari kemudian."

Cote mengatakan dia pernah melihat lebah raksasa dalam perjalanan ke China pada tahun 2017.

Menurutnya peternak lebah lokal di sana menggunakan kelelawar kecil yang tampak seperti kelelawar kriket miniatur untuk mengenai lebah di udara.

Hal menakutkan lainnya dari lebah pembunuh ini adalah lebah pembunuh dapat memusnahkan koloni lebah madu.

Karena ia perlu membangun protein untuk koloninya sendiri, sehingga memenggal kepala dan memakan bagian dari lebah madu.

Apalagi secara ukuran, lebah Asia lebih besar. Terutama bagian sengat lebah.

"Jika penyengatnya masuk ke kulit tubuh Anda, maka mereka akan memakan daging Anda."

"Selain itu, Anda akan menjadi magnet bagi lebah lainnya."

"Sudah jelas, tak lama Anda akan kedatangan mereka dalam jumlah banyak," tutup Planakis.

Baca Juga: Digadang-gadang Seperti Wuhan, Nyatanya Kasus Virus Corona di Bali Terpantau Rendah, Padahal Dikunjungi 900.000 Turis Asing, Apa Alasannya?