Advertorial

Ditelantarkan Selama 3 Jam, Bayi 1 Bulan yang Diduga Pasien Covid-19 Meninggal, 'Perawat Kaget Lihat Anak Saya Sudah Membeku'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com -Kisah pilu yang dialami pasangan suami istri bernama Fery Hermansyah dan Rydha.

Kisah ini dituangkan dalam sebuah unggahan di akun Facebook, Rydha brt.

Rydha menceritakan perjuangannya dan suami membawa bayinya ke rumah sakit karena mengalami sesak napas setelah menyusui.

Dalam unggahannya, Rydha menyebut pihak rumah sakit sempat menolak bayinya dengan alasan bangsal anak penuh.

Baca Juga: Bayar Rp2 Juta, Pasutri Ini Sembunyikan Mobil di Dalam Truk Demi Mudik ke Lampung, Ketahuan di Pelabuhan Merak

Akibatnya,bayi mungilnya yang berusia satu bulan bernama Istana itumeninggal dunia sebelum mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang,salah saturumah sakit rujukan Covid-19 di Sumatera Barat itu, pada Rabu (29/4/2020).

Rydha menceritakan kronologi insiden tersebut.

Awalnya, bayi Isyana mengalami sesak napas setelah menyusui pada Rabu (29/4/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Rydha dan suami membawa bayinya ke Rumah Sakit Umum Aisyah Pariaman.

Tapi, karena keterbatasan alat medis, Isyana dirujuk ke RSUP M Djamil Padang menggunakan mobil ambulans milik RSU Aisyah Pariaman.

Baca Juga: Bikin Geger, 36 Pedagang di Padang Positif Virus Corona, Diduga 1.000 Orang Telah Lakukan Kontak, Pasar Langsung Ditutup!

Dalam ambulans itu juga ikut tenaga medis dari RSU Aisyah Pariaman.

Saat tiba di RSUD M Djamil Padang, Isyana ternyata tak langsung mendapatkan penanganan medis.

Rydha menyebut, bayinya ditolak dengan alasan ruangan anak penuh.

Padahal, pihak keluarga mendapatkan informasi ruangan perawatan anak tak penuh sebelum berangkat ke Padang.

"Padahal, sebelum berangkat ke Padang sudah dapat informasi kalau ruangannya tidak penuh."

"Informasinya, bangsal anak dalam keadaan sepi," jelas Rydha.

Setelah berdebat dengan petugas RSUP M Djamil Padang, Isyana akhirnya diizinkan masuk Instalasi Gawat Darurat.

"Satu jam lebih anak saya di ambulans. "

"Bahkan oksigennya sampai habis di mobil (ambulans)."

"Setelah berdebat dengan petugas akhirnya mereka terima," kata Rydha.

Setelah diizinkan masuk ke Instalasi Gawat Darurat, bayi mungil itu ditangani sesuai prosedur pasien Covid-19.

Rydha mengatakan, beberapa tenaga medis RSUP M Djamil sempat berdebat dengan keputusan itu.

Baca Juga: Ramai Nonton Drama 'The World of the Married', Apa Alasan Warga Indonesia Tertarik dengan Isu Perselingkuhan?

Salah seorang petugas medis RSUP M Djamil keberatan pasien anak dibawa ke ruangan Covid-19.

Tapi upaya penanganan terlambat.

Sekitar tiga jam Rydha dan suami menunggu tenaga medis menangani bayinya.

"Dari pukul 14.00 WIB kami sampai, hingga pukul 17.00 WIB, tidak ada yang memberikan pertolongan apa-apa."

"Sampai akhirnya anak saya meninggal dunia," jelas Rydha.

Rydha mengaku kecewa dengan perlakuan itu.

"Mereka lebih mementingkan tes Covid-19 kepada semua pasien yang datang ke IGD dibanding lebih dulu menyelamatkan nyawa seorang anak bayi umur satu bulan yang dalam kondisi sangat kritis," jelas Rydha.

Bahkan, kepulangan jenazah bayinya pun dipersulit. Jenazah Isyana baru bisa dibawa pulang skeitar pukul 21.30 WIB.

"Hampir empat setengah jam baru bisa dibawa pulang."

"Itupun pulang sendiri karena sudah tidak sanggup lagi menunggu lama lantaran tidak ada kepastian," kata Rydha.

Rydha menyebut, tak ada petugas yang berani keluar saat dirinya berada di depan ruang administrasi. Seluruh petugas terlihat ketakutan.

"Tidak ada satu pun dari mereka yang datang menghampiri kami untuk memberikan penjelasan."

"Dari pukul 17.00 WIB anak saya meninggal hingga pukul 21.00 WIB, juga tak satu pun dari mereka yang masuk ke ruangan," jelas Rydha.

Baca Juga: Digadang-gadang Seperti Wuhan, Nyatanya Kasus Virus Corona di Bali Terpantau Rendah, Padahal Dikunjungi 900.000 Turis Asing, Apa Alasannya?

Sekitar pukul 21.00 WIB, ada salah satu perawat yang baru saja memulai shiftkerja masuk ke ruangan Isyana.

"Dia kaget melihat anak saya sudah membeku dan membuat murka suami saya," terang Rydha.

Sementara itu, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPDI) RSUP M Djamil Padang, Gustianof belum bisa memberikan keterangan lebih banyak terkait insiden itu.

Gustianof mengaku masih mengumpulkan data dan keterangan dari peristiwa tersebut.

"Kami sedang kumpulkan data dan keterangan. Nanti, kami akan berikan keterangan resmi," jelas Gustavianof.

Ketika dihubungi Kompas.com, Rydha mengaku ikhlas melepas kepergian bayi mungilnya. Ia yakin Isyana bakal masuk surga.

"Tapi saya tidak bisa terima perlakuan mereka yang begitu tidak punya hati nurani satu pun," kata Rydha lewat sambungan telepon pada Minggu (3/5/2020).

(Perdana Putra)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Bayi 1 Bulan Meninggal Diduga Ditelantarkan Rumah Sakit Rujukan Covid-19")

Baca Juga: Bukti Kita Tidak Boleh Mudik, Pemudik Tanpa Gejala Ini Tak Tahu Dia Positif Covid-19 dan Naik Pesawat, Sebabkan 68 Penumpang Lainnya Diisolasi

Artikel Terkait