Find Us On Social Media :

Bagai Neraka Dunia, Mantan Napi di Penjara Korea Utara Beberkan Teknik Siksaan Merpati di Tengah Aroma Kematian Sehari-hari

By Tatik Ariyani, Rabu, 29 April 2020 | 15:08 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un .

Dia dikirim ke Yodok, salah satu penjara terbesar di Korea Utara yang menampung sekitar 50.000 tahanan.

Dalam gerbang penjara itu, ada tulisan yang berbunyi, "Mari kita korbankan hidup kita untuk melindungi kepemimpinan revolusioner dari pemimpin yang terhormat, Kim Jong-Il (ayah Kim Jong-Un)."

Banyak orang yang telah mati di kamp tersebut.

 

Para tahanan dibangunkan pada pukul 05.00 pagi, kemudian diberi semangkuk nasi, kacang dan jagung lalu dipaksa bekerja.

Baca Juga: Vaksinnya Belum ditemukan, Ilmuwan Malah Temukan Alat yang Bisa Melindungi Diri Dari Covid-19 Selama 90 Hari, Harganya Cuma Rp130 ribu

Pada musim semi, para tahanan dituntut menuju ke sebuah ladang yang jaraknya sangat jauh, setiap hari atau diberi makan sedikit.

Pada musim dingin, para tahanan harus memotong kayu-kayu besar yang panjangnya lebih dari 4 meter dan membawanya sepanjang 3 kilometer.

Banyak orang yang mati karena kecelakaan, dan hampir sebagian besar mati kelaparan karena tidak bisa bekerja.

Sedangkan Jeong tetap dipenjara selama 3 tahun sampai seorang penjaga senior memutuskan bahwa dia tidak bersalah.

Kemudian setelah dibebaskan dia memilih pergi dari rumahnya bersama keluarganya dan melarikan diri ke Korea Selatan.

Afif Khoirul M