Find Us On Social Media :

Bagai Neraka Dunia, Mantan Napi di Penjara Korea Utara Beberkan Teknik Siksaan Merpati di Tengah Aroma Kematian Sehari-hari

By Tatik Ariyani, Rabu, 29 April 2020 | 15:08 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un .

Jika tidak mendapatkan uang sesuai dengan permintaannya, Oh mengatakan si pelaku bakal mendekam di penjara dalam waktu yang lama.

Lebih lanjut, Oh membantah laporan media Korsel bahwa dia menjadi buronan di Korut karena terjerat kasus pembunuhan.

Dia bercerita saat hari pelariannya, dia minum-minum untuk setelah terlibat masalah dengan sejumlah rekannya.

Saat kembali ke posnya, dia menerobos pos pemeriksaan. Karena takut dieksekusi, dia memutuskan untuk melarikan diri melalui zona demiliterisasi ke wilayah Korsel dengan dihujani tembakan.

Baca Juga: Migrasi Ubur-ubur Serbu PLTU Paiton, Probolinggo Terjadi Lagi, 'Sudah Sejak Tahun 1970'

Dia mengungkapkan si penembak merupakan teman-temannya sendiri. Namun Oh mengaku memaklumi tindakan mereka dengan berujar dia bakal melakukan hal sama jika di posisi mereka.

"Jika mereka tidak menembak saya, maka mereka bakal mendapat hukuman," kata Oh yang tak bersedia mengungkap masalah apa yang dialaminya hingga berujung pelariannya.

Kementerian Unifikasi Korsel yang menangani hubungan antar-Korea, termasuk aksi pelarian tentara Korut, menolak berkomentar.

Selain berakhir dieksekusi mati, ada yang hidup tersiksa dan dipaksa melakukan pekerjaan berat hingga akhirnya mati karena tersiksa di Korea Utara.