Advertorial
Intisari-online.com - Hingga kini keberadaan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un masih diselimuti misteri.
Tak ada yang tahu pasti tentang keberadaanya, terkahir kali diketahui pada 12 April lalu, dan setelah itu keberadaanya tidak pernah diketahui.
Bahkan pada perayaan penting tanggal 15 April, pada hari ulang tahun kakeknya Kim Il-Sung, pendiri Korea Utara, dia juga tidak hadir.
Beragam rumor pun bermunculan, mulai dari kondisinya yang memburuk pascaoperasi jantung, hingga rumor tentang kematiannya.
Baca Juga: Migrasi Ubur-ubur Serbu PLTU Paiton, Probolinggo Terjadi Lagi, 'Sudah Sejak Tahun 1970'
Bahkan kematian Kim Jong-Un juga menjadi trending di Twitter.
Meski demikian, beberapa hari terakhir Korea Selatan mengungkapkan bahwa kemungkinan, Kim Jong-Un masih hidup dan kondisinya sehat-sehat saja.
Namun, ungkapan itu juga belum bisa dipastikan, karena keberadaannya belum dikonfirmasi hingga kini, dan penyelidikan pun terus bermunculan.
Tak hanya dari pihak Korea Selatan, seorang pembelot dari Korea Utara pun juga memberikan komentarnya.
Baca Juga: Lebih dari 2.200 PDP Alias Orang dengan Gejala Corona Meninggal, Apa yang Terjadi?
Melansir Tribunnews, pada Kamis (29/4/20), seorang pembelot, Korea Utara dan mantan diplomat mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un kemungkinan besar masih hidup.
Mantan diplomat yang kini menjadi pembelot Korea Utara, Thae Yong-ho, mengungkapkan, kondisi Kim Jong-Un menurut versinya.
Thae Yong-ho, sendiri kini menjadi seorang politisi di Korea Selatan dan juga telah tinggal di Korea Selatan,
Dia mengatakan, absennya Kim pada perayaan Hari Matahari membuktikan bahwa kemungkinan besar dia sakit atau terluka.
"Kim Jong-Un tidak hanya pemimpin Korea Utara, tetapi juga cucu Kim Il-Sung," jelas Thae.
"Bagi Korea Utara itu adalah sesuatu yang abnormal," tambahnya.
Menurutnya, kini Kim Jong-Un masih hidup, namun dia tidak bisa berjalan dan beraktivitas normal, sehingga tak hadir pada perayaan penting itu.
"Aku tidak yakin apakah dia benar-benar menjalani operasi atau apa, tapi satu hal yang jelas dia tidak bisa berdiri dan berjalan dengan benar," terangnya.
Meski demikian, Thae tidak bisa membuktikan pernyataanya, karena itu adalah spekluasi dilihat dari situasi yang terjadi.
Sejatinya, Kim Jong-Un memang dikenal memiliki masalah dengan berat badan.
Diktator yang diyakini berusia 36 tahun ini dikenal dengan gaya hidup tidak sehat, suka makanan mewah, alkohol, dan merokok.
Ada laporan di Jepang dan Hong Kong, Kim meninggal atau mati otak setelah melakukan operasi jantung yang gagal.
Namun, Thae mengatakan kemungkinan besar tidak benar karena kerahasiaan luar biasa di sekitar Kim Jong-Un.
"Satu-satunya orang yang bisa mengonfirmasi kondisinya adalah istri, sudara, atau asisten terdekatnya," jelas Thae.
"Itu rumor, di mana sekarang dia dikabarkan menjalani operasi jantung, saya pikir itu seharusnya didasarkan pada fakta," tambahnya.
Thae merujuk pada kematian ayah Kim, yaitu Kim Jong-Il, yang diumumkan 51 jam setelah terjadi pada 2011 silam.
Bahkan, Menteri Luar Negeri Korea Utara diberi tahu tentang kematian Kim Jong-Il hanya satu jam sebelum diumumkan secara resmi.