Tidur Nyenyak Penting untuk Menjaga Kekebalan Tubuh, Tapi Mengapa Kita Jadi Susah Tidur Selama di Rumah Saja Akibat Pandemi Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Khaerunisa

Penulis

Salah satu cara untuk menjaga serta meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan menjaga pola tidur, juga menciptakan kualitas tidur yang baik

Intisari-Online.com - Menjaga kekebalan tubuh menjadi hal penting yang harus dilakukan di saat ancaman infeksi virus menghantui kita.

Salah satu cara untuk menjaga serta meningkatkan kekebalan tubuh adalah dengan menjaga pola tidur, juga menciptakan kualitas tidur yang baik.

Tampaknya sederhana, namun nyatanya menjaga kualitas tidur, apalagi di saat-saat seperti sekarang, bisa jadi merupakan 'PR' yang sulit.

Pandemi virus corona (Covid-19) bisa jadi memengaruhi siklus tidur mayoritas orang. Tak sedikit orang yang jadi susah tidur.

Baca Juga: Betapa Terkejut Seorang Pemuda saat Bangun Tidur Menemukan Wajah dan Tubunya Bengkak Juga Bernanah, Nyaris Buta Ternyata Hewan Beracun Ini Biang Keroknya

Menjaga kesehatan dengan cara memperhatikan asupan makanan serta kebugaran selama beraktivitas dari rumah saja, seharusnya juga tidak mengabaikan pentingnya waktu istirahat di malam hari.

“Tidur adalah hal penting dari hidup kita dan karena itu terjadi otomatis, kita sering tidak menganggapnya penting,” kata pakar kesehatan tidur Colin A Espie dari Universitas Oxford Inggris.

Perubahan rutinitas selama karantina Covid-19, menurut dia, dapat mengganggu irama sirkadian tubuh yang akhirnya memengaruhi kualitas tidur.

“Karena kita kini hidup hanya di satu tempat, jadi batas antara waktu tidur dan terjaga sudah tercampur. Ini mengganggu ritme sirkadian, akibatnya adalah merasa kelelahan di siang hari dan pusing saat bangun tidur,” katanya.

Baca Juga: Petir Vulkanik, Fenomena Unik saat Kilatan Halilintar Berada di Sekitar Gunung Api yang Sedang Meletus, Apa Penyebabnya?

Cahaya matahari pagi juga berperan penting dalam siklus tidur karena reseptor mata bereaksi lebih kuat pada cahaya putih sinar matahari.

Menurut Espie, tubuh menggunakan cahaya matahari untuk melatih jam biologis 24 jam.

Selama masa karantina ini, semakin jarang orang yang terpapar sinar matahari karena bangun kesiangan atau malas ke luar rumah. Akibatnya, jam biologis tubuh sedikit berubah.

Baca Juga: Lonjakan Penduduk Miskin Mengancam Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19, Kelompok Masyarakat Ini yang Disebut Rentan Jatuh ke Bawah Garis Kemiskinan

“Sangat penting untuk menjaga rutinitas dan terpapar sinar matahari. Ini berarti, bangunlah pada pagi hari, buka jendela, berolahraga, mandi, mulai bekerja, dan sebagainya,” katanya.

Meski pun hanya di rumah saja, memiliki rutinitas yang terjadwal setiap hari akan membantu ritme tubuh.

Tidur di luar jam normal kita sangat tidak disarankan karena akan membuat irama sirkadian kacau.

“Pola tidur akan berantakan dan membuat tidur makin sulit dan makin sebentar,” ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini 15 April 2020, Gemini Tambahkan Minyak Esensial untuk Kurangi Stres Anda dan Virgo Silakan Makan Banyak Rempah-rempah Ini

Saat kita merasa mengantuk, tidur siang singkat disarankan.

Mereka yang merasa kelelahan saat bekerja di siang hari juga direkomendasikan untuk jalan sejenak keluar rumah namun tetap menjaga jarak dan terkena sinar matahari, ketimbang tidur.

“Tidur ketika kita merasa lelah bisa memicu susah tidur, sehingga akan timbul rasa cemas dan stres. Sebaliknya, ketika kita merasa stres tidur pun jadi lebih sulit," katanya.

Baca Juga: 'Hewan Terpanjang yang Pernah Ada' Ditemukan di Ngarai Bawah Laut di Lepas Pantai Australia, Seperti Apa Wujudnya?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Jadi Susah Tidur Selama Karantina di Rumah?

Artikel Terkait