Menurutnya sebelum menentukan kegiatan tersebut berisiko tertular virus corona, ada baiknya kita merujuk terlebih dahulu mencari fakta dan data ilmiah terkait Covid-19.
Dalam postingannya, Dr. Handrawan menyisipkan dua hasil penelitian tentang risiko penyebaran virus corona.
Pertama, ia menjelaskan sebuah gambar hasil penelitian di Jepang yang menunjukan foto berteknologi tinggi dapat menangkap partikel terhalus dari percikan ludah/lendir/ingus berasal dari semburan saluran napas.
Hasilnya, percikan terhalus yang disebut sebagai microdroplets bisa menjangkau jarak lebih dari hanya 2 meter (sejauh kemampuan droplets) sebagaimana dianjurkan untuk physical distancing (jaga jarak antar individu).
Dengan hanya bernapas semburan sekitar 1,5 meteran, namun dengan batuk bisa 4 meteran, sedang dengan bersin semburan percikan yang halus atau microdroplets bisa menjangkau lebih dari 6 meteran.
Artinya sejarak sampai dengan 6 meter kita masih mungkin terjangkau oleh Covid-19 yang terbawa partikel halus tersebut, apabila kita berada di hadapan pembawa Covid-19.