Find Us On Social Media :

Awalnya Diimingi Uang Rp700 Ribu, Driver Ojol Ini Ditipu Usai Antarkan Penumpang dengan Jarak 230 Km Hanya Ditinggali Sendal, Namun Setelah Itu Justru Mendapat Berkah Ini

By Afif Khoirul M, Minggu, 5 April 2020 | 14:12 WIB

Mulyono (59) pengemudi ojol yang kena tipu penumpangnya

Intisari-online.com  - Hatinya sempat remuk usai mengetahui dirinya ditipu pelanggannya.

Begitu juga wajahnya yang tampak kusam karena kelelahan mengantar pelanggan secara offline (tidak melalui aplikasi) dengan jarak sejauh 230 kilometer (km).

Ya, dia adalah Mulyanto (59), driver ojek online (onlie) warga Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) yang kena tipu pelanggan usai mengantarkan ke Kota Solo secara offline.

Dia terpaksa mengambil orderan offline karena sepinya order akibat pademi Corona dari Purwokerto ke Solo.

Baca Juga: Meski Anda Tak Pernah Keluar Rumah, Waspada Ternyata 3 Hal Ini Bisa Membawa Virus Corona Sampai Ke Rumah Anda

Tak hanya diming-imingi dana besar Rp 700 ribu, Mbah Mul sapaan akrabnya, pelanggan pria tersebut merayu sehingga membuatnya iba.

Bahkan upah Rp 700 ribu yang sudah dalam bayang-bayang untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, ternyata tidak kesampaikan karena pelanggannya kabur saat mengaku izin salat di kawasan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (4/4/2020) malam.

 Namun apakah nasib kakek tua yang baru 4 bulan bergabung ojol itu berlanjut sial?

Tidak, karena kabar Mbah Mul yang malang kena tipu di saat stuasi ekonomi ini sulit karena pandemi Corona, tersiar ke grup ojol.

Baca Juga: 'Biarkan Virus Corona Datang', Pandemi Covid-19 Menjadi Genosida 'Slow-Motion' Bagi Pengungsi Muslim Rohingya dan Somalia yang Berada di Tiga Negara Salah Satunya Indonesia ini

Dalam waktu singkat tidak sampai satu jam, solidaritas ojol Solo Raya bergerak menghampirinya yang saat itu dievakuasi di kantor Kelurahan Banyuanyar karena tidak ada uang untuk pulang.

Salah satu koordinator di Solo, Anton mengaku, rekan-rekan ojol langsung bergerak usai mendapatkan kabar berantai yang bertuliskan :

Bpk.e iki kapusan lur di offline seko purwokerto tekan solo bareng tekan masjid mujahidin pamit.e sholat malah mlayu..Saiki posisi neng kelurahan banyuanyar.

Bahkan dalam pesan berantai, ada foto kakek ojol menggunakan jaket kebanggannya tampak kelelahan dengan latar belakang sepeda motornya berpelat nomor R-4915-FR.

Anton menjelaskan, lantas rekan-rekan di Solo Raya secara sukarela patungan untuk membantu sesama ojol.

"Sudah terkumpul Rp 2.330.000 dari teman-teman ojol Solo," ungkapnya.

 

Tak hanya itu, Mbah Mul juga diberi makan dan teh anget untuk menenangkan hatinya setelah ditipu habis-habisan oleh pelanggan pria tidak bertanggung jawab yang sebelumnya merengek minta diantarkan ke Solo.

"Kami mengawal bapak Mulyono sampai Klaten, lalu nanti dilanjutkan oleh teman ojol di sana," aku dia.

Baca Juga: 'Daripada Anda Membuat Kekacauan, Lebih Baik Saya Mengubur Anda', saat Si Tangan Besi Duterte Memperingatkan Warganya yang Melanggar Aturan Lockdown

Kronologi Kejadian

Sebelumnya, wabah Corona menghantam segala sendi ekonomi.

Satu pekerja yang dilaporkan paling terkena dampak Corona, adalah driver ojok online.

Nah, karena sepinya order, seorang driver ojek online (ojol) Mulyono (59) rela menjalankan orderan apa saja.

Termasuk menyanggupi transaksi offline, atau tidak melalui aplikasi.

Warga Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) menyanggupi orderan offline jarak jauh.

 

Oleh seorang pria, Ia diminta mengantarkan dengan rute Purwokerto - Solo.

Tak hanya diming-imingi dana besar Rp 700 ribu, Mbah Mul sapaan akrabnya, merasa iba setelah pelanggan tersebut merayu sehingga membuatnya luluh mau mengantarkan dari Purwokerto ke Solo.

Malang, setelah menempuh jarak sepanjang 230 kilometer (km), di kawasan masjid di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, pelanggan tersebut justru menghilang.

"Minta izin hendak salat," tutur dia kepada TribunSolo.com saat tengah dibantu ramai-ramai oleh para ojol dari Solo di kantor Kelurahan Banyuanyar, Sabtu (4/4/2020) malam.

Setelah ditunggu, ternyata dia kabur tanpa jejak tidak tahu rimbanya.

"Hanya ada sendalnya saja di luar, saya tunggu tidak ada orang," aku dia.

Dia menceritakan, awalnya saat mendapatkan pelanggan yang menipu dirinya, Mbah Mul sedang mangkal di Terminal Purwokerto.

Saat itu ada orang yang minta tolong untuk mengantarnya ke Solo.

Awalnya, Mulyono tidak mau lantaran jarak dari Purwokerto ke Solo terlalu jauh sekitar 230 Km.

Orang yang mengaku dari Solo tersebut terus merayu dan menjanjikan akan memberikan uang Rp 700 ribu setelah mengantarnya pulang.

Baca Juga: Sambil Mengamuk Puluhan Warga Makasar Rebutan Jenazah PDP Covid-19 dengan Petugas, Ngotot Ingin Memakamkan dan Memandikannya Sendiri

"Tawaran Rp 700 ribu deal dan saya antar," kenang dia.

Setelah sepakat keduanya akhirnya berangkat sekitar pukul 14.00 WIB hingga akhirnya sampai di Solo pukul 19.00 WIB atau menempuh waktu selama lima jam perjalanan.

Pelaku penipuan kemudian meminta berhenti di masjid tersebut karena mengaku hendak salat.

Bahkan saat hendak masuk ke dalam masjid, pelaku beralasan menunggu istrinya, sebab yang akan membayar adalah istrinya.

Apes, setelah menunggu pelaku salat ternyata malah kabur dan hanya meninggalkan sendalnya di masjid tersebut.

"Saya ditegur warga ditanya menuggu siapa, saya jawab menunggu penumpang, saya lihat dalam masjid sudah kabur," jelas dia.

"Sendalnya ditinggal," tutut dia pupus.

Berangkat dari situ, kisahnya kemudian viral di aplikasi Whatsapp Grup Ojol.

Kemudian, banyak orang yang menanyakan kisah tersebut dan menolongnya melalui iuran agar bisa pulang ke Banyumas.

Termasuk 'pasukan' ojol dari Solo Raya yang berbondong-bondong datang ke kantor Kelurahan Banyuanyar yang tidak jauh dari lokasi Mbah Mul ditipu mentah-mentah oleh pelanggan tak bertanggung jawab.

Pelaku Berkumis Tipis

Menurut penuturan Mbah Mul, pelaku berbadan kecil, memiliki kumis tipis, dan menggunakan celana levis.

Namun sayangnya dia tidak mengetahui nama orang tersebut hanya melihat ciri fisiknya.

Dia pun mengaku pasrah dengan apa yang dia terima saat ini, sebab niatnya juga hanya bekerja.

Mengingat akhir-akhir pendemi Corona telah membuat perekonomian tidak mudah dia jalani, sehingga menerima apa saja.

Apalagi dia baru saja bergabung dengan ojol empat bulan terakhir ini setelah sebelumnya menjadi ojek pangkalan.

"Saya tidak tahu namanya," jelasnya.

Namun, dia bersyukur ada rekan sesama Gojek di Solo Raya yang memiliki solidaritas yang kuat.

Mereka memberikan bantuan materi dan mengantar secara estafet Mulyono dari Solo - Klaten - lanjut Purwokerto.

Dia berterimakasih atas bantuan yang diberikan ojol Solo Raya pada dirinya. (*)

Artikel ini pernah tayang di Tribun Solo dengan judul Di Balik Musibah Ada Berkah, Beginilah Nasib Driver Ojol Sepuh yang Ditipu Usai Tempuh Jarak 230 Km