Penulis
Intisari-Online.com - Imbauan untuk menerapkan Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah telah digaungkan sejak pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia.
WFH dianggap efektif untuk mengurangi kerumunan di saat social distancing (yang kini disebut dengan istilah physical distancing) menjadi upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran pandemi ini.
Sayangnya, tidak semua orang bisa menikmati 'kemewahan' WFH, salah satunya adalah pengemudi atau driver Ojek Online (Ojol)
Untuk mendapatkan nafkah, driver ojol harus di jalanan untuk mendapatkan penumpang.
Janet Siregar (43), driver ojol yang biasa beroperasi di sekitar Stasiun Bekasi mengatakan takut terular corona.
Namun pekerjaannya menuntut untuk bertemu dan berada di tempat-tempat umum.
"Bukannya kami enggak takut (Corona), kami takut tapi lebih takut lagi untuk keluarga yang di rumah enggak bisa makan, jadi terpaksa kami tetap beraktivitas di luar rumah," kata Janet.
Kampanye 'di rumah aja' terus digaungkan pemerintah maupun sejumlah warga sebagai bentuk proteksi dini penyebaran virus corona ( Covid-19).
Pemerintah dan sebagian besar perusahaan sawasta juga telah menerapakan kebijakan yang mendukung kampanye 'di rumah aja', kebijakan itu ialah sistem kerja di rumah atau work from home.
Aktivitas belajar mengajar di seluruh sekolah juga ditutup, mal atau pusat perbelajaan, tempat hiburan turut serta mengjentikan operasional guna mengantisipasi penyebaran corona.
Dampaknya, driver ojol mulai kehilangan penumpang, pendapatanya menurun drastis akibat orderan sepi.
"Kalau kami harus dirumahkan setidaknya kami sudah harus menyiapkan persediaan kebutuhan di rumah sementara inikan belum ada, jadi terpaksa dengan sangat berat kita juga harus beraktivitas di luar rumah demi anak istri," ungkap Janet.
Sementara itu, driver ojol lain bernama Rio (32) berharap, pandemi virus corona dapat segera berakhir.
Dia juga meminta pemerintah cepat mengambil tindak agar penularan dapat dihentikan.
"Ya harapan dari pusat gimana penanganannya ada musibah kaya ginikan, kita mah sebenarnya mau aja disuruh di rumah," jelas dia.
Jika harus dirumahkan, atau pemerintah menerapakan kebijakan karantina (lockdown) dan melarang seluruh warganya melakukan aktivitas di luar rumah, Rio mengaku tidak keberatan.
Tetapi yang menjadi pertimbangan adalah kebutuhan hidup dasar yang perlu dijamin pemerintah.
"Tapi kalau ada insentif dari pemerintah buat orang-orang kaya kita, seanggaknya buat makan,
"Enggak usah nanggung hutang-hutang kita, biar aja nanti kita yang urus (hutang) yang penting makan ini, kita mau aja seminggu atau sebulan di rumah," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengemudi Ojol: Kami Sebenarnya Takut Corona Tapi Lebih Takut Kalau Keluarga di Rumah Tak Bisa Makan