Find Us On Social Media :

Unik, Anggap Wabah Virus Corona Sebagai Pagebluk, Warga Tulungagung Membangkitkan Tradisi Thethek Molek: Melukisnya Harus dalam Keadaan 'Suci' Sembari Membacakan Ayat Kursi

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 19 Maret 2020 | 13:53 WIB

Warga Dusun/Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu dengan thethek molek yang dibuatnya. Kamis (19/3/2020).

Intisari-Online.com - Menanggap serangan global virus corona (Covid-19) sebagai pagebluk (Serangan penyakit secara meluas, red), warga Dusun/Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, mempunyai cara unik untuk menangkalnya.

Mereka kembali membangkitkan tradisi thethek molek.

Ini dilakukan sebagai sarana pengusir pagebluk yang diyakini sejak nenek moyang.

"Waktu dulu kan sering ada penyakit yang meluas di masyarakat, kami menyebutnya pagebluk."

Baca Juga: Mulai Lockdown, Malaysia Pertaruhkan Risiko Sangat Besar Jika Gelombang III Corona Datang, 'Besarnya Sebesar Tsunami

"Thethek molek adalah cara nenek moyang dulu menolak pagebluk," ujar Yasmini (65), salah satu sesepuh warga, Kamis (19/3/2020).

Thethek molek adalah topeng.

Untuk tolak pagebluk ini, thethek molek dibuat dari pangkal pelepah kelapa yang biasa disebut bongkok atau "cumplung" (kelapa muda yang jatuh).

Karena di Wajak Kidul dan sekitarnya pohon kelapa sudah tidak ada, Yasmini dan kerabatnya mencari semua bahan di wilayah Kecamatan Kalidawir.

Baca Juga: Lonjakan Terbesar Kasus Corona Diumumkan Italia, 475 Pasien Tewas Hanya dalam Waktu 24 Jam, Liga Serie A Ditangguhkan: 'Gaji Kami Terpotong di Depan Mata'

Bongkok dan cumplung yang dipilih adalah yang sudah jatuh, tidak boleh diambil dari pohonnya.

"Bongkok dan cumplung dipilih karena mudah digambari."

"Bentuknya kan sudah mirip wajah, tinggal diwarnai," sambung Yasmini.

Untuk melukis thethek molek, bahan yang dipakai adalah kapur bangunan dan jelaga dari tungku atau pantatnya belanga.

Baca Juga: Viral Video Guru Honorer 'Teriris' Saat Siswinya Merengek Minta Permen dan Menanyakan Soal Gaji, Murid: 'Katanya Mau Beliin Permen?'

Semua boleh membuat lukisan thethek molek.

Namun syaratnya harus wudu dan tidak boleh batal selama melukis.

Selain itu selama melukis harus sambil membacakan ayat kursi.

Baca Juga: Pertimbangkan Lockdown Indonesia, Sri Mulyani Menyebut 'Anggaran Siap-siap Saja, Tapi yang Ini Harus Putar Otak'

"Pokoknya kalau ada yang batal harus wudu lagi, tidak boleh lanjut melukis."

"Ini yang diajarkan nenek moyang kami dulu," ucap perempuan yang aktif di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) ini.

Tidak ada bentuk baku lukisan thethek molek, asal membentuk wajah lengkap dengan mata, hidung dan mulut.

Topeng thethek molek ini kemudian dipasang di depan rumah, disandarkan pada dinding.

Baca Juga: Ilmuwan di Australia Beberkan Temuan Penting yang Dapat Mempercepat Pembuatan Vaksin Covid-19, Hasil Pengamatan dari Para Pasien Virus Corona

Dengan thethek molek ini, Yasmini berharap Allah lekas menarik virus corona.

"Corona adalah pagebluk yang terjadi di seluruh dunia."

"Semoga Allah segera menariknya," pungkas Yasmini.

Srini (70), kakak kandung Yasmini mengatakan, warga di kampungnya masih memegang tradisi nenek moyang.

Baca Juga: Menyebabkan Seluruh Dunia Kalut, Ilmuwan Malah Sebut Virus Corona Akan Menyelamatkan Ribuan Nyawa di Dunia, Begini Penjelasannya

Salah satunya tradisi thethek molek untuk mengusir pagebluk, yang kerap terjadi di masa silam.

Dengan thethek molek diharapkan bukan hanya warga yang selamat, namun juga negara selamat dari virus corona.

"Jangan sampai adat Jawa dihilangkan sama sekali."

"Sedikit banyak juga harus tetap dijaga," ujar Srini.

Baca Juga: Meski Jumlah Pasien Covid-19 di Indonesia Masih di Angka Ratusan, Nyatanya Tingkat Kefatalan Covid-19 di Indonesia Sangat Tinggi, Tetap Waspada

Diakuinya, kabar soal virus corona sangat menakutkan.

Bahkan omongan para pejabat justru dianggapnya semakin membuat ketakutan.

Dengan thethek molek ini setidaknya bisa membuat warga merasa lebih tenang, dari pada mendengarkan omongan yang simpang siur.

"Semoga dihijabahi sama yang kuasa. Seluruh dunia kena (virus corona), maka harus ditolak," tandas Srini.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Anggap Wabah Virus Corona Sebagai Pagebluk, Warga Tulungagung Membangkitkan Tradisi Thethek Molek