Advertorial
Intisari-online.com - Seperti yang kita ketahui, Korea Utara adalah negara paling menutup diri dari dunia.
Maka tak heran sampai saat ini status negara tersebut di tengah pandemi virus corona masih dipertanyakan.
Pasalnya, hingga detik ini negara Komunis yang dipimpin Kim Jong-Un tersebut masih ngotot bahwa Korut bersih dari virus corona.
Meski demikian, ada beberapa hal janggal yang mulai terkuak, misalnya ketakutan Kim atas wabah tersebut, hingga menutup perbatasan.
Kemudian, mengkarantina ribuan tetara dan orang asing hingga sebulan penuh, hingga rumor yang menyebut 180 tetaranya tewas akibat virus corona.
Diwartakan oleh Daily Mirror pada Kamis (19/3/2020), Korut dilaporkan membangun rumah sakit darurat khusus virus corona.
Sementara menurut laporan resmi negara tersebut, mereka tidk memiliki kasus virus corona.
Lantas untuk apa rumah sakit tersebut dibangun?
Dalam sebuah pidato, yang dirinci oleh propaganda negara, sang diktator Kim mengaku bahwa proyek tersebut dibangun untuk merayakan 75 tahun sejak partai yang berkuasa.
Rumah sakit tersebut dibangun dan telah disepakati pada pertemuan beberapa bulan lalu.
Mereka secara samar-samar mengaku rumah sakit itu hanya digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kim tidak mau mengkui pandemi tersebut telah menyerang Korea Utara.
Menurut Kim, rumah sakit itu sebuah upaya mendesak, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, bahwa kondisinya buruk dan banyak kesulitan di depan.
Dia juga menuntut bahwa rumah sakit itu harus siap sedia, secepat mungkin untuk segera digunakan.
Dalam foto yang beredar, ada upacara peletakan batu pertama yang menunjukkan rumah sakit itu, dibangun dekat dengan Yayasan Partai Buruh, di dekat Sungai Taedong, Pyongyang.
Namun, ungkapan bahwa rumah sakit itu untuk kepentingan kesejahteraan umum dibantah oleh Robert Adams, seorang Jenderal AS.
Dia mengatakan, tidak mungkin negara itu bebas dari virus corona.
"Ini adalah negara tertutup, jadi kita tidak bisa mengatakan, bahwa mereka tidak memiliki kasus tetapi kami yakin, mereka berusaha menutupinya," katanya.
Sementarasumber berita Daily NKmenyebutkan, 180 militer Korut meninggal akibat virus corona.
Dengan sebagian besar kematian terjadi di dekat pebatasan China.
Sementara 3.700 pasukan Korea Utara dikarantina.
Seoranng pejabat dari Korea Selatan juga mengatakan kepada surat kabar, Chosun-Ilbo, bahwa Kim Jong-Un melarikan diri dari Pyongyang akibat wabah, menuju Wonsan, sebuah kota resort di pantai.
Selain itu beberapa waktu lalu, Kore Utara diterpa isu bahwa mereka juga meminta bantuan medis kepada Internasional secara diam-diam.
Tak heran bahwa isu yang berkembang menyebabkan tuduhan, bahwa rumah sakit tersebut dibangun sebagai rumah sakit darurat khusus virus corona.
Tetatpi hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari negara Komunis tersebut, tentang wabah Covid-19 telah menyerang negaranya.