Find Us On Social Media :

Kesempatan Hidup Kedua: 5 Tahun Samuel Hidup dengan Jantung Orang Lain yang Ditembak Mati Temannya

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 17 April 2018 | 19:45 WIB

Baca juga: Eh, Ada Juga Lho Operasi Transplantasi Organ Intim Demi Menolong Para Tentara yang Terluka Saat Perang

Tiga kali seminggu monumen jantung hidup itu membujuk orang untuk menjadi donor. Ia juga menjadi presiden kehormatan dari persatuan donor darah. “Mengumpulkan darah merupakan tugas dan hobbyku sejak berdiri lagi di atas kaki sendiri" katanya.

Maksudnya sebagai tanda terima kasih. Pekerjaannya sebagai verkoper minuman keras harus ditinggalkan karena setelah transplantasi jantungnya untuk bekerja masih dianggap 80 persen invalid.

“Bukan karena jantung, tetapi tulang punggung yang kurang beres" katanya pada saya dalam rumah rakyatnya yang terdiri dari tiga ruangan.

“Saya mengalami kekurangan kalk yang baru ketahuan setahun setelah operasi. Sejak transplantasi saya diberi preparat cortison untuk menanggulangi reaksi penolakan oleh tubuh. Setiap hari saya diberi 500 mg yang akhirnya diturunkan sampai 7 mg. Dan itu rupanya berhasil.

Saya tidak terikat pada tempat tidur lagi. Saya bisa mengendarai mobil, berenang sedikit dan bahkan naik sepeda. Namun kerja tidak termasuk, tapi saya hidup. Lima  tahun berselang saya setiap saat bisa dipanggil. Sebagian kecil dari otot jantungnya masih berjalan.

Sisanya sudah mengapur, sepotong batu. Enam minggu sebelum transplantasi jantungnya sudah berhenti 20 menit. Saya dalam koma dan hanya bisa diselamatkan dengan pijatan jantung. Tanpa jantung dari Pierre Ponson yang mengalami kecelakaan saya sudah ada di bawah tanah.

Perbedaan usia jantung dan badan

Dengan jantung baru ini Emanuel Vitria kini hidup dengan sakit punggung dan tunjangan 1000 DM  sebulan. Namun ia tidak usah takut mati lagi. Kalau setelah operasi ia harus ke rumah sakit dua kali seminggu untuk kontrol, sekarang ia hanya melihat dokter dua kali sebulan (untuk diselidiki darahnya dan diukur jantungnya dengan elektrokardiogram).

Obatnya: setiap hari 7 mg cortison dalam bentuk tablet dan dua injeksi untuk mengurangi pengentalan darah. Gairah hidup Vitria sama hebatnya seperti nafsu makannya. Ia tidak perlu diit apapun.

Baca juga: Wow! Bayi Pertama Hasil Transplantasi Rahim di AS Akhirnya Lahir dengan Selamat

Ketika dia saya ajak makan siang di restpran pantai "La Mer" pelayannya mencatat: pizza sebagai pembangkit selera, makanan utama bistik dengan gorengan kentang dan jamur, sebagai penutup keju, slada, es, jeruk, tiga perempat Beaujolais dan setengab botol champagne.