Find Us On Social Media :

Kesempatan Hidup Kedua: 5 Tahun Samuel Hidup dengan Jantung Orang Lain yang Ditembak Mati Temannya

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 17 April 2018 | 19:45 WIB

Setelah 5 tahun hidup sebagai suatu keajaiban, Vitria melihat masa depannya dengan tenang.

Setelah minum gelas minuman kerasnya yang ke tiga, Vitria yang kelihatannya sehat walafiat, menceritakan suatu kesulitan pribadi. Setiap kali kalau saya ketemu gadis cantik, saya merasa bahwa jantung saya memang berusia 21 tahun.

Namun kalau malamnya saya coba pada isteri saya, baru merasakan perbedaan 30 tahun antara karoseri dan motor.

Tanggal 27 Nopember Vitria dengan isterinya Josette dan team operasi Prof. Henry merayakan pesta “hari ulang tahun ke lima di gedung “Pieds et Paquets' di Marseille. Waktu itu disajikan keju, champagne dan masakan-masakan lejat.

Namun tahun 1973 dalam pesta tradisionil itu ada seorang yang tidak hadir. Professor Henry meninggal dalam tahun itu, karena infark jantung. Dengan satu - satunya transplantasi yang pernah dilakukannya, ia menambah umur Vitria, tetapi ia sendiri meninggal.

Andaikata ia meninggal Vitria masih mempunyai satu pesan yang ditulis di atas secarik kertas yang dimasukkan kedalam kotak depan Renault 12 TSnya. Isinya: Kalau saya mati semua organ yang masih bisa dipakai boleh diambil, termasuk jantungku.

Bagaimana pendapat tentang transplantasi jantung sekarang

Tiga pria yang kini masih hidup setelah 5 tahun dengan jantung orang lain memang dapat dikatakan sudah “aman". Namun dari 219 orang yang selama ini mengalami transplantasi jantung, hanya 36 yang masih hidup (data Oktober 1973).

Baca juga: Dokter Itala Ini Bilang Jadwal Transplantasi Kepala Manusia Pertama di Dunia ‘Sudah Dekat’

Fakta ini telah membuat pionir penggantian jantung seperti Prof. Christian Barnard dari Afrika Selatan dan Prof. Michael deBakey dan Prof. Denton A. Cooley dari Amerika untuk berpikir.

Lebih dari setahun yang lalu misalnya deBakey di Houston pernah mengatakan bahwa ia tidak akan melakukan transplantasi jantung lagi. Cooley, bekas muridnya dan kini saingannya di Houston berpendapat bahwa kemungkinan transplantasi kurang dimanfaatkan. Namun dia sekarang juga tidak begitu bergairah lagi.

Kejbanyakan pasien transplantasi jantung meninggal karena reaksi penolakan dalam tubuh. Obat-obat yang diberi untuk menghindari efek penolakan itu mempunyai sisi buruk.