"Digali dalam kesimpulan orang ini alami gangguan jiwa atau tidak, berkaitan dengan masalah dan tindakannya," kata Henny.
Selama 14 hari tersebut, NF juga diperiksa menggunakan media gambar, yang sejauh ini beberapa karya NF disita diduga mengandung pesan curahan hatinya.
Jumlah dokter dalam 14 hari tersebut sekitar 10 orang, ujar Henny.
Di antaranya ada dokter psikiater, tim psikolog, dan dokter spesialis, hal itu dilakukan tak sekedar wawancara.
Sejauh ini upaya-upaya tersebut dilakukan untuk membongkar isi otak NF.
Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, kasus NF bukan hal baru dalam ranah psikiatri jiwa.
"Ada (orang puas setelah membunuh). Karena bicara tentang pertumbuhan bagian otaknya, yang membuat rasa baik hati, menolong, empati itu tumbuh atau tidak," kata Hastry di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Rabu (11/3/2020).