Narendra Modi adalah Perdana Menteri beragama Hindu dari partai Hindu Nasionalis Bharatiya Janata Party (BJP).
Partainya usulkan hukum kontroversial dan ia loloskan yang mempercepat jejak kewarganegaraan India untuk kelompok agama tertentu tetapi mengecualikan Muslim.
Kericuhan tersebut juga temukan bukti jika Muslim menjadi target dalam rencana yang tersusun rapi, dengan sejumlah dokumen tunjukkan jika polisi membantu para perusuh atau tidak menghentikan usaha mereka.
Ada 200 rumah dan toko yang hancur akibat kericuhan tersebut dan seperlima dari 200 bangunan tersebut dimiliki oleh Muslim.
Namun rumah para warga Hindu pun juga terkena dampaknya, karena struktur rumah yang berdesak-desakan bahkan berbagi dinding dan atap.
UU bernama Citizenship Amendment Act (CAA) atau Aksi Amandemen Warga dikritik teras sebagai bentuk diskriminasi dan batasi otonomi suku Kashmir dan Jammu, dan menjadi momok warga Muslim India.
Muslim India sendiri ada sejumlah 200 juta jiwa, yang perbandingannya 15% dari populasi India.
Sebagian umat Muslim yang selamat berhasil melarikan diri setelah ada ledakan tabung gas di salah satu rumah, menyebabkan Naziya dan beberapa anggota keluarganya melarikan ke Mustafaband, wilayah yang didominasi Muslim di sekitar tempat tinggal mereka.